Janji Idham Azis: Ahli Agama Bisa Masuk Polri Meski Tes Tak Sempurna

Jakarta, IDN Times - Kabareskrim Komjen Pol. Idham Azis, berjanji akan menghapus segala bentuk diskriminasi dalam perekrutan anggota Polri jika dia diamanatkan menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Idham Azis mengutarakan komitmen tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan anggota Komisi III Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal, dalam rangkaian uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri.
“Dalam proses rekrutmen, ada bahasanya diskriminasi. Biasanya kalau lulusan Aliyah tidak disamakan dengan lulusan sekolah umum. Padahal itu sederajat. Terkadang ada perlakuan (diskriminasI) terhadap lulusan Aliyah,” kata Cucun kepada Idham di Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
1. Ahli agama mendapat pertimbangan khusus bila ingin masuk Polri

Mendengar pernyataan itu, mantan Kapolda Metro Jaya itu mengutarakan, siswa-siswi lulusan Aliyah atau mereka yang memiliki dasar agama kuat mendapat perhatian khusus ihwal perekrutan.
“Kami rekrut yang punya keahlian mengaji, azan, dan ceramah. Kami beri porsi khusus. Bahkan dalam tes, dia tidak perlu sesempurna yang lain,” ujar Idham Azis.
2. Modal penting supaya bisa menjaga keamanan warga

Tidak hanya mereka yang beragama Islam, pendekatan ini, kata Idham, diterapkan sesuai kondisi demografis daerah-daerah tertentu.
“Karena nantinya mereka akan menjadi Babinkamtibmas yang azan dan mengaji di kelurahan-kelurahan. Begitu juga dengan agama-agama lain, di NTT dan di Manado,” paparnya.
3. Program tersebut sudah berjalan namun kurang terekspos

Tidak hanya menjaring lulusan sekolah lanjutan atas berbasis keagamaan, Polri juga menggalakkan rekrutmen dari sekolah berbasis kejuruan. Dia memastikan, program ini sudah berjalan lama, hanya saja, keluhnya, kegiatan tersebut jarang terekspos oleh media.
“Gak cuma Aliyah, kita juga mulai rekrut SMK, itu sudah berjalan, cuma kurang publikasi,” tutup Idham Azis.