Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi: Masyarakat Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID Turun

Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/7/2021) (ANTARA FOTO/Biropers Setpres)
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/7/2021) (ANTARA FOTO/Biropers Setpres)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan bahwa virus corona tidak akan hilang dari tengah-tengah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, dia mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tetap waspada.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, kita semuanya bersama-sama menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya COVID ini tidak mungkin hilang secara total dan yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan, ini penting," kata Jokowi, saat memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (6/9/2021).

1. Masyarakat jangan merasa euforia berlebihan agar kasus COVID-19 tidak naik lagi

Kafe Holywings di Kemang kena razia (Dok. Istimewa)
Kafe Holywings di Kemang kena razia (Dok. Istimewa)

Menurut Jokowi, pernyataan tersebut menjadi penting untuk menjaga masyarakat agar tidak mengalami euforia berlebihan.

"Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia berlebihan, senang-senang yang berlebihan sehingga masyarakat harus sadar bahwa COVID-19 selalu mengintip, varian Delta mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi," ujar Jokowi.

2. Jokowi soroti penurunan kasus aktif dan BOR rumah sakit

Ilustrasi tenaga kesehatan menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Ilustrasi tenaga kesehatan menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pun menyoroti penurunan kasus aktif dan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit.

Selama tiga hari ke belakang, lanjut Jokowi, kasus aktif menurun dari 7.700 per hari menjadi 6.700 per hari dan 5.400 kasus kemarin.

Kemudian, BOR secara nasional juga menurun dalam periode yang sama. Dari 21 persen tiga hari lalu menjadi 20 persen, dan terakhir 19 persen.

Hal yang sama juga terjadi di Wisma Atlet. BOR di sana tercatat menurun dari 11 persen menjadi 9 persen dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Segala data penurunan tersebut diharapkan Jokowi tidak disalahartikan oleh masyarakat.

"Berita-berita ini dulu-dulu penting tapi sekarang jangan sampai informasi ini disalahartikan bahwa sudah boleh ini, sudah boleh itu. Ini yang berbahaya," kata Jokowi.

3. Jokowi yakin kasus aktif bisa di bawah 100 ribu akhir September nanti

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)
Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Sementara itu, Jokowi meminta segenap jajarannya untuk mengevaluasi daerah-daerah yang mengalami kenaikan dan penurunan kasus harian.

Hal itu, kata Jokowi, menjadi penting dalam rangka untuk terus menekan angka kasus aktif bisa tetap menurun.

Jika hal itu bisa dilakukan, maka Jokowi yakin angka kasus harian aktif bisa di bawah 100 ribu pada akhir September nanti.

"Kita tahu kasus aktif dulu sampai 500-an ribu hari ini seingat saya di angka 150-an ribu. Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin Insya Allah di akhir September kita bisa berada pada angka di bawah 100 ribu," tutur Jokowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us