Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jubir COVID-19 Tegaskan Pemerintah Tidak Terapkan Herd Immunity

Rapid test di sebuah rumah sakit di Banten  (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Rapid test di sebuah rumah sakit di Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Jakarta, IDN Times - Seiring langkah pemerintah mempersiapkan new normal atau tatanan kehidupan normal di tengah pandemik COVID-19 berembus kabar di media sosial pemerintah akan memberlakukan herd immunity.

Pesan tersebut tersebar di berbagai platform media sosial termasuk WhatsApp. IDN Times menerima pesan berantai tersebut baik secara personal maupun di WhatsApp Group.

"Denger² karena Lockdown dan PSBB ngga berhasil dilakukan di Indonesia maka bakalan kearah Herd Imunity artinya menyerahkan rakyat pada seleksi alam yang kuat bertahan kemudian immun, yang lemah meninggal dengan sendirinya.
Dalam bahasa Jawa, Herd Immumity bisa diartikan, Urip karepmu, Mati karepmu," bunyi pesan tersebut.

1. Dampak positif dan negatif herd immunity dalam pesan berantai tersebut

warga gang Tegal Wangi jalan Gunung Salak Banjar Tegallantang Klod Desa Padangsambian Klod mengikuti Rapid Test (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)
warga gang Tegal Wangi jalan Gunung Salak Banjar Tegallantang Klod Desa Padangsambian Klod mengikuti Rapid Test (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Pesan tersebut juga menjelaskan herd imunity ala +62 dengan membuka mal, transportasi, sekolah, kantor, dengan protokol kebersihan kesehatan yang tinggi.

Dampak positif Herd Immunity, pandemi akan cepat berakhir, akan terbentuk manusia baru yang lebih kebal, beradaptasi dengan penyakit baru, perekonomian tidak terhambat perkembangannya, sedangkan dampak negatif akan kehilangan penduduk hampir separuh juta jiwa, kematian massal, rumah sakit akan super kewalahan.

"Manusia yg kuat, dengan gaya hidup yg bagus, daya tahan tubuh yg baik Maka akan kebal dengan penyakit covid ini.Sebaliknya. Manusia yg tidak punya sistem kekebalan tubuh baik dgn faktor resiko penyakit penyerta maka akan tereliminasi/meninggal," lanjut isi pesan tersebut. 

Agar bisa bertahan menjadi salah satu bagian herd immunity, juga tertulis agar masyarakat ubah gaya hidup, mulai bersih, berolahraga, makan sehat, minum vitamin, memakai masker, hindari kerumunan, sering cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, dan juga menjaga lingkungan kita.

"Umat manusia akan berevolusi, mengalami seleksi alam," bunyi pesan tersebut.

2. Pemerintah tidak mewacanakan penyelesaian pandemik COVID-19 dengan Herd Immunity

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto. (IDN Times/ Istimewa)
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto. (IDN Times/ Istimewa)

Saat dikonfirmasi Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto menegaskan cara tersebut tidak akan digunakan dalam memutus rantai penyebaran virus corona.

"Silakan ditanyakan ke para pakar. Sampai saat ini pemerintah tidak mewacanakan penyelesaian masalah ini dengan HI," terangnya saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (27/5)

3. Herd immunity untuk imunisasi

ilustrasi suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Yuri mengungkapkan istilah herd immunity biasanya digunakan imunisasi, seperti kasus dalam pencegahan penyakit TBC.

"Memang kita memiliki terminologi herd immunity untuk sebuah imunisasi, artinya kita akan menjadikan orang itu kebal secara buatan karena ada vaksin, itu herd immunity yang kita kejar, tetapi itu adalah herd immunity yang diciptakan," ujarnya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us