Keluarga Dini Sera Korban Anak DPR Ditawari Uang untuk Cabut Laporan

Jakarta, IDN Times - Kasus Dini Sera Afrianti, perempuan yang tewas usai dianiaya kekasihnya Gregorius Ronald Tannur (31), putra dari anggota DPR nonaktif dari Fraksi PKB Edward Tannur, masih berlanjut. Terbaru, keluarga mendiang Dini mengaku dapat tawaran uang damai.
"Saya dari tim kuasa hukum keluarga dari almarhumah Dini, dengan video ini kami sekeluarga mengklarifikasi banyak hal yang beredar di media massa, termasuk itikad-itikad tidak baik atau dugaan-dugaan intervensi dari pihak tertentu yang mencoba untuk mempengaruhi keluarga melakukan perdamaian,” kata Kuasa Hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura, dalam video yang dibagikan akun Instagram salah satu keluarga korban, dilansir Jumat (13/10/2023).
1. Tawarkan uang pada keluarga korban untuk meringankan hukuman pelaku

Dimas mengungkapkan, ada pihak yang berupaya mengintervensi dan mengintimidasi, yaitu orang partai dan mengaku satu komisi dengan Edward Tanur.
Pria itu menawarkan uang pada keluarga Dini supaya meringankan hukuman pelaku.
2. Keluarga tolak seluruh tawaran

Dia mengatakan, keluarga menolak seluruh tawaran uang yang diberikan, karena hal itu bakal mencederai proses hukum.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa keluarga menolak segala bentuk pemberian apapun, santunan uang yang sifatnya adalah untuk menginfeksi jalannya proses hukum, jika ingin memberikan santunan berikanlah tanpa ada embel-embel perdamaian atau pencabutan perkara," kata dia.
"Sebagai orang yang bermartabat seharusnya memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, dan tidak melakukan tindak-tindak di luar proses hukum, menyuruh orang datang ke sini dan meminta rekening keluarga korban, jangan sampai kuasa hukum tahu, dan itu mencederai proses hukum yang berlaku," ujar Dimas.
3. Cak Imin sebut PKBsiap advokasi keluarga korban

Terbaru, Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan, partainya bersedia memberikan pendampingan hukum untuk keluarga Dini Sera Afrianti (29).
"Ya kalau dibutuhkan, kami siap. Kami belum komunikasi dengan keluarga korban," kata Cak Imin di UC UGM, Sleman, Rabu (11/10/2023).