Kemendikdasmen Dorong SPK Bagi Praktik Pembelajaran Sekolah Nasional

- Kebijakan bukan untuk perubahan kurikulum
- Program pengimbasan SPK tingkatkan mutu sekolah nasional
- Pengimbasan melalui kolaborasi sekolah
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong percepatan transformasi pendidikan nasional, dengan melibatkan sekolah berstandar internasional di Indonesia.
Lewat program pengimbasan, Perkumpulan Sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) Indonesia diwajibkan menularkan praktik pembelajaran global ke sekolah nasional. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, dalam Konvensi SPK Indonesia VIII.
“Sekolah dengan perjanjian kerja sama kita wajibkan untuk mengimbaskan praktiknya di sekolah-sekolah Indonesia, supaya mutu pembelajaran ikut terangkat,” ujar Gogot dalam keterangannya, dikutip Senin (13/11/2025).
1. Kebijakan bukan untuk perubahan kurikulum

Gogot menuturkan langkah ini bagian dari strategi pemerintah memanfaatkan potensi SPK yang mengadopsi kurikulum dari lembaga pendidikan asing seperti Cambridge, IB, dan Oxford.
Dengan demikian, SPK berperan sebagai penghubung dalam percepatan penerapan kelas digital, smart classroom, serta pembelajaran berbasis teknologi. Gogot menegaskan kebijakan itu bukan perubahan kurikulum.
“Kita tidak mengubah kurikulum, tetapi melakukan transformasi pembelajaran agar lebih adaptif terhadap teknologi,” kata Gogot.
2. Program pengimbasan SPK tingkatkan mutu sekolah nasional

Pemerintah juga mendorong penerapan coding, kecerdasan buatan, dan digitalisasi pembelajaran sebagai wujud pembelajaran mendalam (deep learning). SPK Indonesia merupakan asosiasi sekolah yang beroperasi berdasarkan kerja sama antara lembaga pendidikan Indonesia dan lembaga asing sesuai Peraturan Kemendikbud Nomor 31 Tahun 2014. Melalui kolaborasi dan advokasi, SPK berupaya memajukan praktik pendidikan di Indonesia.
Saat ini terdapat 655 sekolah SPK di seluruh Indonesia. Jika satu sekolah SPK membagikan praktiknya ke lima sekolah nasional, maka sekitar 3.000 sekolah akan terdampak langsung. Meskipun belum setengah dari total 430 ribu sekolah di Tanah Air, program ini dinilai sebagai kontribusi nyata SPK bagi kemajuan pendidikan nasional.
3. Program pengimbasan SPK tingkatkan mutu sekolah nasional

Pelaksana Tugas Ketua SPK Indonesia, Oscarina Dewi Kusuma, mengungkapkan SPK dipandang sebagai sekolah dengan standar melampaui nasional. Maka, seharusnya SPK berperan sebagai contoh praktik pendidikan berkelanjutan. SPK membiasakan siswa menerapkan tanggung jawab sosial sejak dini.
“Kami mengajak murid berperan menjaga lingkungan sejak hari ini, bukan saat 20 tahun mendatang,” katanya.
Konvensi SPK Indonesia VIII di Bandung, 9 Oktober 2025, sebagai tuan rumah konvensi, Bandung Alliance Intercultural School (BAIS) menunjukkan contoh konkret pengimbasan. Kepala Sekolah BAIS, Travis Julian, mengatakan,
“Kami menggandeng sekolah-sekolah di Bandung melalui program pertukaran siswa dan guru. Selain itu, guru-guru BAIS juga rutin menyelenggarakan workshop kedisiplinan dan pelatihan pembelajaran di sekolah mitra," kata dia.