Kepala BGN: Makan Bergizi Gratis Bisa Dibawa Pulang untuk Buka Puasa

- Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) selama Ramadan dapat dibawa pulang untuk berbuka puasa.
- Kebijakan ini berlaku di daerah mayoritas Muslim dan akan dievaluasi setelah satu minggu pertama Ramadan.
- Menu khusus Ramadan akan mencakup kurma, susu, telur rebus, kue kering fortifikasi, buah, bubur kacang hijau, dan kolak.
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan selama bulan Ramadan, menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dibawa pulang untuk dinikmati saat berbuka puasa bagi masyarakat yang berpuasa.
“Kita tetap akan melaksanakan, untuk yang berpuasa nanti bisa dibawa pulang. Yang tidak puasa ya silakan dikonsumsi di tempat, terutama untuk daerah-daerah yang mayoritas penduduknya tidak berpuasa,” ujarnya dilansir ANTARA, Sabtu (1/3/2025).
1. Akan dievaluasi dalam satu pekan Ramadan

Menurut Dadan, hal itu merupakan kebijakan terbaru dari pemerintah yang berlaku selama Ramadan tahun ini di sejumlah daerah dengan mayoritas penerima manfaat beragama Islam.
Dadan menjelaskan selama satu pekan pertama Ramadan, kebijakan ini akan dievaluasi.
“Kita akan evaluasi selama satu minggu, kalau ternyata seluruhnya tidak puasa, layanan akan kembali normal,” ujarnya.
2. Akan ada kurma dalam menu MBG

Mengenai menu khusus Ramadan, Dadan menyampaikan pihaknya akan menyertakan kurma dalam paket makanan untuk wilayah mayoritas Muslim.
“Untuk menu Ramadan yang dibawa pulang itu pasti akan ada kurma. Tetapi untuk daerah-daerah yang tidak puasa mungkin tidak usah ada kurma, menu biasa saja,” katanya.
3. MBG akan dibungkus menggunakan paperbag

Dadan menjelaskan, jenis makan bergizi gratis selama Ramadan berupa susu, telur rebus, kurma, kemudian ada kue kering fortokifikasi, buah dan lainnya.
"Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak, yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, di mana di situ ada protein, karbohidrat dan ada serat," ucap dia.
Menu-menu makanan itu nantinya akan dibungkus menggunakan paperbag. Dadan mengatakan, hal itu juga sudah diuji coba oleh Badan Gizi Nasional.
"Alhamdulillah sudah berhasil diuji coba. Jadi ada uji coba di Sukabumi, di mana anak-anak diberi makanan yang dibawa dengan kantong di rumah. Kemudian besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantong yang isi," ucap dia.
Menurutnya, hal itu bisa mengurangi sampah dan bisa melatih anak-anak disiplin menjaga barang bawaannya.