Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketua DPRD DKI: Jakarta Belum Siap Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam agenda rapat bersama Badan Musyawarah DPRD DKI Jakarta, Senin (27/9/2021). (instagram.com/prasetyoedimarsudi)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai Jakarta belum siap menghadapi ancaman cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperkirakan cuaca ekstrem terjadi pada akhir 2021 dan awal 2022.

"Kalau saya katakan, untuk kesiapan Jakarta, belum siap," kata Prasetyo yang akrab disapa Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (2/11/2021) dikutip dari ANTARA.

Lalu, apa alasan Pras menyebut Jakarta belum siap menghadapi dampak cuaca ekstrem?

1. Pras soroti sodetan belum terealisasi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pras pun menyoroti belum terealisasinya proyek sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur. Padahal, sodetan tersebut sudah direncanakan pada era pemerintahan sebelumnya.

Selain itu, proyek normalisasi sungai yang belum dilanjutkan hingga sistem drainase tidak terkoneksi dengan baik sampai ke saluran air yang besar.

"Saya bukan menyalahkan atau tidak menyalahkan ya. Permasalahkan banjir itu kenapa teriak-teriak pas saatnya hujan. Pas sebelum hujan juga kan barang-barang yang dibeli banyak sekali ya alat-alat buat ngeruk tanah," kata Pras.

2. Minta Anies lakukan normalisasi sungai

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau pembangunan Jakarta International Stadium pada Kamis (23/9/2021). (IDN Times/Athif Aiman)

Ia meminta Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan normalisasi sungai. Terutama, wilayah-wilayah yang mengalami penyempitan bibir sungai secara drastis seperti Kampung Pulo.

"Sekarang pak Anies mengatakan naturalisasi dan normalisasi, apa coba naturalisasi? Yang naturalisasi itu seperti di Pesanggrahan sana, karena tanahnya tidak pernah direklamasi masyarakat. Tapi kalau seperti Kampung Pulo ya harus normalisasi," kata dia.

Pras mengatakan normalisasi tidak kunjung dijalankan oleh Pemprov DKI dengan dalih mengutamakan naturalisasi. Padahal, menurutnya normalisasi bisa memperlancar aliran sungai karena lebar sungai menjadi lebih besar dan mencegah banjir.

3. Perlu kerja sama semua pihak tangani banjir di Jakarta

Ilustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski begitu, politikus PDIP tersebut mengaku tidak mau menyalahkan siapa pun terkait banjir, salah satu dampak cuaca ekstrem. Sebab menurutnya DPRD juga turut bertanggung jawab.

"Kita sebagai pemerintah daerah, saya juga bertanggung jawab. Tapi ini harus kerja sama semua pihak termasuk PPSU, pasukan biru dan lain-lain harus turun tangan untuk melakukan pembersihan kali-kali di Jakarta," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us