Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih dari 150 Warga Terdampak Banjir di Cipinang Melayu

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 150 warga dilaporkan mengungsi akibat banjir yang melanda di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, pada Senin (1/11/2021) sore.

Data sementara, jumlah warga yang mengungsi di Masjid Al Muqorobin RW 03 ada 50 pengungsi. Kemudian di tenda milik Polri yang terpasang sejak lama di depan Pos RW 04 ada sekitar 100 jiwa.

"Kemungkinan nanti bisa bertambah jumlahnya. Karena sekarang mereka masih berpencar. Makanya kita akan pindahkan semua ke aula Universitas Borobudur," kata Lurah Cipinang Melayu, Arroyantoro, dilansir Beritajakarta, Senin (1/11/2021) malam.

1. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Arroyantoro mengatakan di Kelurahan Cipinang Melayu ada dua RW yang terdampak banjir, yakni RW 03 dan RW 04. Pemukiman warga tergenang setinggi 60 sentimeter dampak luapan Kali Sunter usai diguyur hujan deras sejak sore.

Dia mengatakan air mulai meluap dari Kali Sunter sekitar pukul 17.00 WIB. Ketinggian air mulanya sekitar 20 sentimeter namun terus naik hingga ketinggian sekitar 60 sentimeter.

2. Lokasi pengungsian pindah ke aula Universitas Borobudur

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Arroyantoro mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Evakuasi dilakukan menggunakan dua perahu karet milik Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

"Saat ini lokasi pengungsian disiapkan di Masjid Al Muqorobin RW 03 dan tenda pengungsian di depan Pos RW 04. Namun nanti malam akan kita pindahkan ke aula Universitas Borobudur," kata dia.

Menurut Arroyantoro, sejak pukul 18.00 hingga 19.45 WIB, warga terdampak banjir terus berdatangan ke lokasi pengungsian yang disiapkan kelurahan. Sebagian dari mereka juga ada yang dievakuasi menggunakan dua perahu karet milik Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

Dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Universitas Borobudur untuk lokasi pengungsian. Warga juga disiapkan selimut, tikar, karpet untuk alas pengungsi di Universitas Borobudur.

3. Meminta bantuan Dinas Sosial untuk logistik

Ilustrasi korban banjir (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Arroyantoro pihaknya juga sudah koordinasi ke Sudin Sosial Jakarta Timur agar disuplai bantuan makan malam untuk pengungsi berikut air minum. Sedangkan obat-obatan telah disiapkan pihak puskesmas kelurahan.

Untuk membantu proses evakuasi warga, kata Arroyantoro, sebanyak 50 personel gabungan bersiaga hingga Senin malam. Mereka bertugas memonitor ketinggian air, tim evakuasi, berjaga di kantor kelurahan untuk persiapan suplai logistik dan sebagainya. Mereka berasal dari unsur ASN kelurahan, Satpol PP, dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us