Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Khotbah Misa Natal, Uskup Agung Jakarta: Korupsi Merupakan Dosa Berat!

IMG_1458.jpeg
Penampakan interior gereja Katedral Jakarta menuju perayaan misa natal dok. (IDN Times/Anggia Leksa)
Intinya sih...
  • Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo memimpin Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta.
  • Kardinal Suharyo menyoroti sikap manusia yang berperilaku serakah hingga membutakan hatinya untuk korupsi.
  • Kardinal Suharyo menegaskan, tindakan korupsi merupakan dosa berat dan akan mendapatkan pembalasan.
  • Korupsi membuat manusia tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo memimpin Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis (25/12/2025). Misal dimulai pukul 08.30 WIB dan merupakan bagian dari rangkaian perayaan Natal.

Dalam khotbahnya, Kardinal Suharyo menyoroti sikap manusia yang berperilaku serakah hingga membutakan hati buat melakukan tindakan-tindakan yang koruptif.

Padahal, semestinya manusia bermartabat luhur dan mulia, tetapi manusia kerap merendahkan martabatnya ketika membiarkan hidup dipimpin oleh kegelapan dan uang.

“Inilah yang terungkap misalnya di dalam tindakan-tindakan yang tidak bermartabat, seperti yang diangkat oleh Mendiang Paus Franciscus di dalam pernyataannya ketika memaklumkan tahun suci luar biasa, yaitu bertindak tidak adil memuja uang dan korupsi,” kata Kardinal Suharyo dalam khotbah Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta.

Mengutip pernyataan dari Paus Franciscus, Kardinal Suharyo mengatakan, di dunia ini banyak luka yang ditanggung oleh orang-orang yang tidak mempunyai suara, karena teriakan mereka diredam dan dibenamkan oleh sikap acuh orang yang berkuasa.

Ia juga menyoroti tentang bahaya uang dan jangan jatuh ke dalam pola pikir yang mengerikan. Seperti beranggapan bahwa kebaikan dan kebahagiaan bergantung pada uang.

Kardinal Suharyo menegaskan, tindakan korupsi merupakan dosa berat dan akan mendapatkan pembalasan. Korupsi membuat manusia tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan.

“Karena keserakahan yang lalim itu menghancurkan harapan-harapan kaum lemah dan menginjak-injak orang yang paling miskin di antara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat,” kata Kardinal Suharyo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Kronologi TNI Bubarkan Iring-iringan Warga yang Bawa Bendera GAM

26 Des 2025, 11:23 WIBNews