Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komitmen Pertamina untuk Ketahanan Energi Nasional di KSTI 2025

C5A88DE8-DA5D-46E3-ABE0-2521A2E62DB1.jpeg
Pertamina di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025, Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025. (Dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo hadir sebagai dukungan kuat terhadap kolaborasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan "Indonesia Emas 2045".
  • Pertamina menampilkan inovasi strategis karya anak bangsa, termasuk Rig Merah Putih untuk swasembada energi nasional.
  • Pertamina aktif dalam transisi energi dan teknologi hijau, seperti pengembangan bioethanol dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times -  Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 menjadi panggung bagi kontribusi nyata PT Pertamina (Persero) dalam mendukung penguatan ekosistem riset, teknologi, dan industri guna mencapai ketahanan energi nasional.

Dalam gelaran yang berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025,  Presiden Prabowo Subianto turut hadir dan meninjau langsung berbagai inovasi dalam negeri, termasuk sejumlah teknologi unggulan milik Pertamina.

1. Dihadiri Presiden Prabowo

588FCCB0-3B1F-4218-BE03-0CDD224D7BC9.jpeg
Pertamina di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025, Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025. (Dok. Pertamina)

Kehadiran Presiden Prabowo menjadi simbol kuat dukungan negara terhadap penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai pilar penting menuju “Indonesia Emas 2045”. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian teknologi bangsa.

“Saya ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi pemain utama dalam teknologi dan industri global,” ujar Presiden Prabowo, saat meninjau booth teknologi nasional termasuk “Katalis Merah Putih” hasil kolaborasi Pertamina dan ITB.

2. Inovasi strategis karya anak bangsa

D6333C9A-430F-4351-8C58-9021D5309C89.jpeg
Pertamina di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025, Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025. (Dok. Pertamina)

Dalam konvensi ini, Pertamina menampilkan sejumlah teknologi strategis karya anak bangsa. Salah satunya adalah Rig Merah Putih, rig pengeboran migas buatan dalam negeri hasil kolaborasi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dan PT Pindad (Persero). Rig ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam mewujudkan swasembada energi nasional, sekaligus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor energi.

Direktur Utama PDSI, Avep Disasmita, menyampaikan bahwa pengembangan Rig Merah Putih mencerminkan semangat kemandirian bangsa dan dukungan konkret terhadap Asta Cita Presiden Prabowo. 

“Kami siap mendukung peningkatan produksi migas nasional dan pengembangan geothermal dengan teknologi karya anak negeri,” ujarnya.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap pendidikan tinggi, PDSI juga menyerahkan bantuan alat laboratorium kepada Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas.

3. Transisi energi dan teknologi hijau

4a01d795-081a-4db5-a61d-8621303bb2c4.jpeg
Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto bersama Presiden Prabowo Subianto saat membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB, Kamis (7/8). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Tak hanya inovasi di sektor hulu migas, Pertamina juga menunjukkan peran aktif dalam transisi energi. Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, dalam salah satu sesi paralel KSTI, menegaskan arah strategis Pertamina ke depan yang tidak hanya mengandalkan bisnis hidrokarbon, tapi juga mengembangkan energi hijau dan teknologi berkelanjutan. Semuanya bertujuan mencapai ketahanan energi Indonesia

Beberapa program unggulan yang dipaparkan antara lain pengembangan bioethanol dari molase, sorgum, dan nira aren, serta produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak goreng bekas (used cooking oil/UCO). Kilang Pertamina Cilacap, Dumai, dan Balongan saat ini tengah menjalankan proyek pengolahan bahan bakar ramah lingkungan ini.

“Kami menargetkan Indonesia menjadi hub produksi SAF untuk kawasan ASEAN. Untuk itu, Pertamina terus mendorong terbentuknya ekosistem nasional pengumpulan used cooking oil,” terang Oki.

4. Perkuat kerja sama riset

881209aa-96f3-43b1-8512-3c1e29255d5f.jpeg
Booth produk riset unggulan di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025. (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Di sela rangkaian KSTI, Pertamina dan ITB menandatangani nota kesepahaman strategis di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T

Kerja sama ini meliputi pengembangan sumber daya manusia, riset teknologi energi, hingga penguatan kapasitas industri. Salah satu wujud nyata hasil kolaborasi jangka panjang ini adalah “Katalis Merah Putih” yang kini telah mencapai tahap komersialisasi.

“Kolaborasi seperti ini penting agar teknologi yang dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan nasional, termasuk untuk mendukung produksi di hulu migas, efisiensi kilang, hingga energi terbarukan,” tambah Oki Muraza.

5. Dukungan Presiden

9656cb69-e6b6-416e-be1b-66e96fe2957e.jpeg
Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto bersama Presiden Prabowo Subianto saat membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB, Kamis (7/8). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo dalam konvensi tersebut. 

“Kehadiran Presiden menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus berinovasi demi kemajuan teknologi nasional,” ujarnya.

Fadjar berharap, inovasi-inovasi yang dibawa Pertamina ke forum ini dapat mendukung target produksi energi dan menjaga ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.

Dengan semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan kemandirian, Pertamina membuktikan perannya sebagai penggerak utama transformasi energi dan teknologi Indonesia. Konvensi ini menjadi titik temu penting antara dunia riset, industri, dan pemerintahan untuk bersama-sama menjemput masa depan Indonesia yang berdaulat secara energi dan unggul dalam inovasi.

Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi di Indonesia, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us