Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korban Meninggal Gempa Lombok Capai 385 jiwa

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Lombok Utara, IDN Times - Jumlah korban gempa Lombok masih terus bertambah. Hingga pukul 17.30 WITA, Jumat (10/8) korban meninggal dunia sudah mencapai 385 orang. Jumlah ini tentunya belum final. Pasalnya, proses evakuasi terhadap korban yang dilakukan satuan tugas bencana Lombok masih terus berjalan. Sementara untuk jumlah korban meninggal yang sudah diidentifikasi dan diverifikasi data identitasnya oleh Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 257 orang.

1. Lombok Utara menjadi yang paling banyak korban meninggal dunia

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Danrem NTB, Danrem Kolonel Ahmad Rizal Ramdhani merinci dari total 385 orang, Lombok Utara menjadi kabupaten yang paling banyak korban. Yakni sebanyak 334 orang meninggal dunia. Lombok Barat ada 30 meninggal dunia, mataram 9 orang, Lombok Timur 10 orang dan Lombok Tengah 10 orang. "Kami masih terus melakukan verifikasi data korban ini. Semoga tidak terus bertambah," ujarnya, Jumat (10/8).

2. Sebanyak 374 alami luka berat

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sedangkan untuk data korban luka, Rizal menyampaikan kalau luka ringan sangat banyak datanya terus bergerak. Kalau luka berat ada 374 yang tercatat oleh rumah sakit yang menangani di seluruh NTB. "Tapi yang tidakndi rumah sakit, juga masih banyak," kata Rizal.

3. Lebih dari 7 ribu rumah rusak parah, pengungsi capai 240 ribu lebih

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Rizal menambahkan, jumlah pengungsi sudah mencapai 240.595 orang. Hal ini dikarenakan ada sebanyak 7.384 rumah rusak. "Tapi pendataan terus berjalan. Orang-orang banyak yang belum berani tinggal di rumah meski tidak rusak, khawatir gempa susulan. Kalau prasarana pendidikan ada 458 yang rusak," jelasnya.

4. Satgas alami kendala personel hingga bantuan logistik yang menipis

IDN Times/Sukma Shakti

Rizal mengakui ada beberapa kendala tim satuan tugas untuk menangani bencana. Di antara lain peralatan dan logistik yang sudah mulai habis di gudang, terbatasnya personel, listrik belum berfungsi di beberapa wilayah, terputusnya sebagian sarana komunikasi dan terganggunya PDAM. Namun, timnya telah mengupayakan dengan terus mendirikan tenda pengungsian, rumah sakit lapangan, menyakurkan bantuan logistik lewat jalur udara, memantau perkembangan dampak gempa dan evakuasi korban.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us