Lab RSUI Siap Tes Swab Virus Corona dari Semua Rumah Sakit di Depok

Depok, IDN Times - Beban penanganan virus corona atau COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat, kemungkinan berkurang, menyusul kesiapan laboratorium Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang kini bisa melayani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19.
Laboratorium RSUI siap menerima sampel swab dari seluruh rumah sakit rujukan di wilayah Depok, yang sebelumnya terkumpul di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Depok.
RSUI telah ditetapkan sebagai rumah sakit jejaring laboratorium pemeriksaan COVID-19, melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.01.07/MENKES/182/2020 yang terbit pada Senin (16/3). Namun baru bisa melayani pemeriksaan sampel swab sejak Rabu (15/4).
1. Alur penerimaan sampel swab dari rumah sakit ke laboratorium

Humas RSUI Kinan menjelaskan, ada beberapa syarat dan ketentuan pemeriksaan sampel swab melalui UPTD Labkesda. Pertama, diperuntukkan bagi rumah sakit berlokasi di wilayah Kota Depok, kedua rumah sakit yang rampung melengkapi berkas administrasi sesuai prosedur UPTD Labkesda.
Kemudian terkait pasien yang direkomendasikan oleh rumah sakit untuk penindakan tes swab, menurut Kinan, harus memenuhi syarat administrasi dan memiliki indikasi untuk dilakukan pemeriksaan.
“Syarat administrasi antara lain memiliki KTP Depok atau surat keterangan berdomisili di Depok, dan mengisi Form Penyelidikan Epidemiologi (PE),” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4).
Kinan juga menyampaikan alur pengiriman sampel swab dari rumah sakit ke laboratorium RSUI. Pertama, rumah sakit menyerahkan sampel swab ke UPTD Labkesda Kota Depok, untuk kemudian dikirimkan ke Laboratorium RSUI.
"Hasil akan disampaikan oleh laboratorium RSUI ke UPTD Labkesda Kota Depok, kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Depok, untuk disampaikan melalui dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) di masing-masing rumah sakit,” kata dia.
Semua biaya tes swab dari pihak rumah sakit yang melalui Labkesda, kata Kinan, akan ditanggung Pemerintah Kota Depok.

2. Pemkot Depok mulai mengirimkan sampel sejak pekan lalu

Sementara, laboratorium RSUI sudah mulai menerima kiriman sampel swab dari Labkesda milik Pemkot Depok sejak Kamis (16/4), meski jumlah yang dikirim masih terbatas.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Depok Dadang Wihana mengatakan, sebanyak 37 sampel swab sudah dikirim ke RSUI.
“Saat ini, alhamdulillah kita dapat mengirimkan sampel swab PCR ke RSUI, sehingga dapat membantu percepatan hasil pemeriksaan," ucap dia, Kamis lalu (16/4).
Sebagaimana dalam berita sebelumnya, penyebaran kasus COVID-19 di Kota Depok yang kian masif dari hari ke hari, belum dibarengi dengan aksi responsif dari pemerintah setempat. Labkesda yang digadang-gadang dari awal bisa melakukan uji swab, nyatanya belum mulai beroperasi.
Selama ini, sebelum laboratorium RSUI siap beroperasi, Pemkot Depok mengirim sampel swab ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta dan harus menunggu hasilnya dengan waktu yang relatif lama, mengingat sampel swab yang masuk ke Kemenkes begitu banyak.
Akibatnya, terjadi lonjakan pasien dalam pemantauan (PDP) di rumah sakit, yang berimbas pada minimnya kapasitas ruang rumah sakit untuk penanganan COVID-19, lantaran pihak rumah sakit belum bisa menentukan langka penindakan lanjutan sebelum mendapat hasil tes swab.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Depok Alif Noeriyanto Rahman pernah menyebutkan, beberapa PDP asal Depok yang terlantar harus dirujuk ke rumah sakit rujukan virus corona di Jakarta, namun ditolak karena alasan kapasitas terbatas.
“Mereka ditolak di Wisma Atlet dan ditolak di mana-mana. Saya gak tahu jumlah pastinya berapa yang ditolak di Wisma Atlet tapi ada, di Wisma Atlet di tolak, di RSUD Pasar Minggu ditolak. Di RSPI Sulianti Sarosa juga ditolak karena penuh,” ucap dia, Jumat (10/4).
Dampak lainnya, sudah ada 42 PDP yang meninggal dunia per Minggu (19/4), sejak data kematian PDP dibuka pada pertengahan Maret lalu oleh Pemkot Depok. Pangkal masalahnya sama, pihak rumah sakit belum bisa bertindak lebih jauh sebelum keluar hasil tes swab.
3. Ratusan PDP, ribuan ODP, dan ratusan positif virus corona

Kehadiran laboratorium RSUI mungkin berdampak baik bagi percepatan penanganan kasus COVID-19 di Depok, mengingat jumlah PDP yang kian hari bertambah dan harus menjalani tes swab.
Minggu (19/4), secara akumulatif terdata 876 orang berstatus PDP. Sementara, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.514 kasus. Sedangkan, jumlah kasus positif mencapai 188 orang, di mana 16 orang di antaranya meninggal dunia.