701 Kasus Virus Corona Ditemukan di Pasar Tradisional, 132 di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 yang ditemukan di pasar tradisonal semakin meningkat. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan, saat ini kasus positif virus corona di pasar tradisional sudah berjumlah 701.
Jumlah itu naik karena ada penambahan 128 kasus baru dari sebelumnya hanya 573 kasus, yang tersebar di seluruh pasar tradisional di Indonesia.
"Kasus COVID-19 di pasar kini mencapai 701 orang positif dan 32 orang meninggal, yang tersebar di 129 pasar seluruh Indonesia," kata Ketua Bidang Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Dimas Hermadiyansya dalam keterangannya, Sabtu (20/6).
Untuk wilayah DKI Jakarta saja, terdapat 132 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di pasar tradisional.
Baca Juga: 49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?
1. Ada 132 kasus ditemukan di pasar tradisional DKI Jakarta
Berikut adalah daftar lengkap kasus COVID-19 di pasar tradisional DKI Jakarta yang berhasil dihimpun oleh IKAPPI per Jumat (19/6):
- Pasar Perumnas Klender: 18 orang positif
- Pasar Serdang Kemayoran: 14 orang positif
- Pasar Kedip Kebayoran Lama: 2 orang positif
- Pasar Rawa Kerbau Cempaka Putih: 14 orang positif
- Pasar Kramat Jati : 49 orang positif
- Pasar Obor Cijantung : 1 orang positif
- Pasar Lontar : 1 orang positif
- Pasar Gondangdia, Menteng : 1 orang positif
- Pasar Petojo Enclek : 9 orang positif
- Pasar Embrio Kampung Makasar : 1 orang positif
- Pasar Koja : 1 orang positif
- Pasar Minggu : 3 orang positif
- Pasar Thamrin City : 2 orang positif
- Pasar Timbul Kartini : 2 orang positif
- Pasar Tanah Abang : 13 orang positif
- Pasar Sabeni : 1 orang positif
2. IKAPPI menyayangkan penutupan pasar
Editor’s picks
Dengan ditemukannya banyak kasus COVID-19 di pasar, Dimas menyayangkan solusi yang diberikan pemerintah daerah maupun pengelola pasar yakni penerapan ganjil genap dan penutupan pasar
Menurut dia, penerapan ganjil genap serta penutupan pasar seharusnya tidak diterapkan, karena ada opsi lain yang semestinya bisa dilakukan seperti melakukan sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan.
"Serta menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun di sudut pasar yang mudah dijangkau, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, penyediaan face shield, menyediakan penyekat plastik antara penjual dan pembeli, mengatur sirkulasi lalu lalang pembeli serta penyemprotan disinfektan di saat pasar berhenti beroperasi," kata dia.
3. Sebanyak 49 pedagang Pasar Kramat Jati dilaporkan positif COVID-19
Dilansir Antara, Sabtu (20/6), 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati dilaporkan positif virus corona oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kasus positif ini didapatkan dari hasil tes usap ke 200 pedagang pasar pada Rabu (17/6).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, jumlah kasus itu adalah yang tertinggi di klaster pasar tradisional di Jakarta, setelah Pasar Perumnas Klender dengan jumlah 18 kasus positif.
Tetapi Tim Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, belum bisa memastikan bahwa pedagang tersebut positif COVID-19.
"Saya masih "crosscheck" data dengan Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati," kata Camat Kramat Jati Eka Darmawan.