Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lima Catatan Kompolnas Terkait Polisi RW ala Komjen Fadil Imran

Ilustrasi - Puluhan polisi bersiaga menjelang demonstrasi mahasiswa soal RKUHP di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). (IDN Times/Yosafat Diva BW)
Ilustrasi - Puluhan polisi bersiaga menjelang demonstrasi mahasiswa soal RKUHP di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). (IDN Times/Yosafat Diva BW)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Fadil Imran melakukan gebrakan dengan membentuk program Polisi RW.

Polisi RW adalah salah satu program Fadil sewaktu masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Ia pun berencana menjadikan Polisi RW sebagai program nasional.

Terkait hal ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap Polisi RW gebrakan Fadil Imran ini benar-benar bisa menyerap aspirasi masyarakat.

“Polisi RW diharapkan keluhan-keluhan masyarakat dapat lebih cepat didengar dan direspons,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada IDN Times, Jumat (19/5/2023).

1. Lima catatan Kompolnas untuk Polisi RW besutan Fadil Imran

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil imran (Dok. Humas Polda Metro Jaya)
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil imran (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Poengky memberikan lima catatan supaya peran dan keberadaan Polisi RW gebrakan Fadil Imran itu bisa menjadi lebih optimal.

Pertama, perlu ada koordinasi yang baik antara polisi RW dengan Bhabinkamtibmas, Ketua RW, pimpinan wilayah dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Kedua, perlu ada kontinuitas koordinasi, kehadiran dan kegiatan bersama agar tidak terkesan seremonial.

Selanjutnya, yang ketiga, Polisi RW perlu didukung modernisasi peralatan, misalnya CCTV dan piranti komunikasi.

Keempat, pelibatan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas misalnya dengan siskamling, sehingga tidak hanya membebankan pada polisi.

Serta kelima, perlu ada inovasi-inovasi bersama untuk menguatkan harkamtibmas di wilayah tersebut.

“Kami melihat sangat penting bagi anggota Polri untuk mengedepankan pencegahan kejahatan melalui kegiatan2 preventif dan preemtif,” kata dia.

2. Polisi RW diklaim jadi pemolisian modern

Upacara pemecatan anggota polisi yang dipecat di Polrestabes Medan beberapa waktu lalu(Dok.IDN Times/istimewa)
Upacara pemecatan anggota polisi yang dipecat di Polrestabes Medan beberapa waktu lalu(Dok.IDN Times/istimewa)

Fadil menyatakan Polisi RW hadir sebagai wujud praktik pemolisian modern yang bermuara dari hulu untuk pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat.

Para Polisi RW diharapkan minimal seminggu sekali, dapat berkomunikasi, menjalin silaturahmi, menjadi kawan, jembatan, komunikator, fasilitator serta tempat curhat bagi warga di sekitar tempat tinggalnya.

Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan ketidaktertiban dalam masyarakat.

3. Polisi seyogyanya hadir di masyarakat

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mendatangi Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mendatangi Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Fadil berujar polisi, sebagai bagian dari negara, seyogyanya hadir untuk melihat, mendengar dan melakukan pelayanan yang

fokus pada upaya pencegahan kejahatan serta pelanggaran kamtibmas di masyarakat.

Menurut dia, berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu praktik pemolisian terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan dan menumbuhkan kepuasan masyarakat.

Pemolisian komunitas berorientasi pda kedekatan polisi kepada masyarakat.

“Polisi, sebagai bagian dari negara, seyogyanya hadir untuk melihat, mendengar dan melakukan pelayanan yang fokus pada upaya pencegahan kejahatan serta pelanggaran kamtibmas terjadi di masyarakat,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
Dwifantya Aquina
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us