Lima Hal Soal Arapaima, Ikan yang Ditemukan di Sungai Brantas

Arapaima tergolong ikan berukuran fantastis. Ukuran tubuhnya bisa mencapai panjang 3 meter dan kisaran berat antara 100 - 200 kilogram.

Oleh orang Brasil, Arapaima dikenal dengan nama Pirarucu. Sebab, bagian ujung ekor ikan tersebut berwarna kemerahan.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjelaskan ikan tersebut gak boleh dilepasliarkan. Sebab, ikan berukuran 1-2 meter itu dalam keadaan lapar bisa menyantap banyak ikan lokal. Maka, Badan Karatina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP bersama pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam diharapkan bisa menjerat pelaku pelepasan dan pemeliharaan ikan arapaima.

"Karena kalau tidak, sumber daya ikan hayati bisa habis karena ikan arapaima itu," ujar Susi ketika memberikan keterangan pers pada Kamis (28/6).

Tempat tinggal sempurna bagi Arapaima adalah perairan jernih dengan suhu 24-37 derajat celcius. Itu sebabnya, Arapaima bisa hidup dan menyebar di daerah beriklim tropis selain Sungai Amazon.

Saat musim bertelur, ikan Arapaima betina akan menyimpan telurnya di dasar sungai. Namun sebelum itu, ikan Arapaima jantan akan membersihkan tempat yang dipilih dengan mencabut ganggang atau lumut menggunakan rahangnya.

Barulah setelahnya membuat lubang untuk meletakkan telur dan ikan jantan akan melepaskan sperma untuk menyuburkannya.

Oleh warga yang tinggal di tepi sungai, ikan Arapaima justru banyak dikonsumsi karena mengandung sumber protein yang tinggi. Salah satu hidangan tradisional Brasil yang terkenal juga ada yang menggunakan Arapaima sebagai bahan dasar, yaitu Pirarucu de Casaca yang di sini menyerupai nasi kebuli.

Gak cuma bisa dimakan, bagian tubuh lain Arapaima juga bisa dimanfaatkan. Misalnya sisik untuk dijadikan kikir kuku dan tulang lidahnya bisa dijadikan alat potong Guarana.

Penangkapan Arapaima yang semakin tahun semakin meningkat membuat jumlah ikan ini semakin berkurang, bahkan terancam punah. Berdasarkan data dari pengajar ilmu lingkungan hidup di Universitas New York, dari lima jenis arapaima, hanya dua saja yang masih terlihat berada di sungai Amazon.

Sehingga pada 2004, Lembaga Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Terbarukan Brasil (IBAMA) menetapkan peraturan mengenai penangkapan demi kelestarian Arapaima.

Keunikan Arapaima membuat sebagian orang membudidayakan ikan ini. Tapi, kalau sudah tidak sanggup mengurusnya jangan dilepas sembarangan ya. Selain dapat merusak ekosistem sekitar, si pemilik juga bisa mendapat hukuman.