Lima Siswa Keracunan MBG di Bekasi Dipulangkan dari RS

- Lima siswa SDN Kota Baru III, Bekasi keracunan MBG
- Gejala siswa termasuk muntah dan dehidrasi ringan
Bekasi, IDN Times - Lima siswa SDN Kota Baru III, Kota Bekasi yang keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) dipulangkan setelah menjalani perawatan di RS Ananda Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, mengatakan, kelima siswa itu telah dipulangkan pada Jumat (3/10/2025) siang.
"Allhamdulilah, semua tadi siang sudah bisa pulang semua," katanya saat dikonfirmasi, Jumat.
1. Gejala siswa yang keracunan MBG

Satia mengatakan, kelima siswa itu, yakni CAF (12), MN (12), BRG (12), FAP (12), dan SAM (11). Mereka mengalami muntah dan dehidrasi setelah mengonsumsi MBG.
"Gejalanya vomitus (muntah) dan dehidrasi ringan atau kurang cairan," kata Satia.
Untuk menghindari adanya keracunan MBG, Dinkes Kota Bekasi juga telah memberikan arahan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar selalu menerapkan hygiene dan sanitasi.
"Dinkes juga melakukan pemeriksaan di SPPG dan juga sekolah," kata dia.
2. 12 siswa diduga keracunan MBG

Sebelumnya, Satia mengatakan, terdapat 12 siswa yang diduga keracunan. Enam dari 12 siswa yang diduga keracunan MBG harus mendapatkan perawatan di RS Ananda, Bekasi. Sementara enam anak lainnya sudah dapat dipulangkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan puskesmas.
"Jadi memang tadi ada 12 yang terduga, yang enam sih kondisi aman, ya, di sekolah. Yang enam tadi dibawa ke rumah sakit," kata dia, Kamis.
3. Dinkes periksa sampel MBG

Satia mengatakan, pihaknya juga telah mengambil sampel MBG yang telah dimakan para siswa. Selain itu, pihaknya juga memeriksa kelayakan bahan baku MBG di seluruh SPPG.
"Dinas Kesehatan juga sudah mengambil sampel, baik di SPPG maupun sampel sisa makanan anak-anak tadi," kata dia.
Dia mengatakan, hasil dari uji sampel tersebut akan keluar dalam dua sampai tiga hari ke depan.
"Kita ketahui nanti penyebabnya apa. Apakah penyebabnya dari makanan atau memang kondisi anak-anak yang sedang turun," ujar Satia.