Luhut: Testing per Hari Capai 175 Ribu, Tidak Benar Turun!

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan testing di Indonesia tidak menurun. Dia mengatakan testing di Tanah Air mencapai 175 ribu per harinya.
"Testing terus alami peningkatan. Jadi, tidak benar kalau testing angkanya turun. Testing itu rata-rata di sekitaran 175 ribu. Kami berupaya sampai 400 ribu, 200 ribu, 300 ribu, tapi sepertinya kita akan range dari 175-250 ribu," jelas Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).
1. Luhut sebut reproduksi virus corona di Jawa sudah di bawah satu

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan situasi pandemik virus corona di Indonesia menunjukkan perbaikan.
"Kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu," kata Luhut.
Kemudian, Luhut juga menyampaikan tingkat reproduksi virus corona di Jawa sudah berada di bawah satu. Sementara, di Bali masih berada di angka satu.
"Selain itu jumlah testing yang dilakukan perhari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1," ujar Luhut.
2. Luhut minta masyarakat tidak euforia berlebihan

Luhut menuturkan bahwa pencapaian Indonesia saat ini yang diklaim berhasil mengendalikan pandemik bukanlah jumawa atau sombong.
“Pemerintah hari ini sama sekali tidak berjumawa dan terus memohon kepada masyarakat agar sekali lagi tidak euforia yang berlebihan dan yang pada akhirnya mengabaikan segala macam bentuk protokol kesehatan,” ujar Luhut.
3. Luhut ingatkan lonjakan kasus bisa terjadi kapan saja

Kendati demikian, Luhut mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab, kasus COVID-19 bisa melonjak kapan saja.
“Wakil Presiden dalam ratas tadi mengingatkan agar kita tetap waspada dan hati-hati. Risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu,” ucap dia.