Spanduk Makan Korban, Ganjar Minta Semua Atribut Kampanye Diperbaiki

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Ganjar Pranowo meminta pendukungnya untuk memperbaiki pemasangan alat peraga kampanye, termasuk spanduk dan bendera. Hal ini merespons munculnya korban akibat pemasangan alat peraga kampanye yang sembarangan.
“Yuk kita semua yang punya atribut kita perbaiki. Saya juga menyampaikan kepada pendukung Ganjar-Mahfud diperbaiki dong. Ini tidak mudah tapi harus kita lakukan,” ujar Ganjar di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).
1. Ganjar setuju pemasangan alat peraga kampanye dirapikan

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga setuju pemasangan alat peraga kampanye ditertibkan. Ia menyarankan agar ada tempat khusus untuk memasang alat peraga kampanye.
"Saya setuju kalau dibersihkan. Dibersihkan, diatur, dibatasi, dan kasih tempat. Tidak semua nempel di tempat-tempat yang mungkin secara pemandangan estetika tidak bagus,” ujar Ganjar.
2. Atribut kampanye memakan korban

Sebelumnya, viral di media sosial sepasang suami-istri lansia mengalami kecelakaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka menjadi korban akibat spanduk partai politik yang dipasang sembarangan.
Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Mampang Prapatan. Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero mengungkapkan bahwa di tempat kejadian perkara (TKP) terdapat 12 bendera yang tiang bambunya roboh.
3. KPU minta alat peraga kampanye dirapikan

KPU DKI Jakarta meminta seluruh peserta pemilu merapikan alat peraga kampanye masing-masing. Peserta pemilu diharapkan tidak memasang atribut di sembarang tempat seperti di tepi jalan layang dan jembatan penyeberangan orang.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari mengatakan bahwa pemasangan alat peraga kampanye dibolehkan. Namun, ada aturan yang harus diikuti.
Pertama harus memperhatikan etika, estetika kebersihan serta kenyamanan dan ketertiban. Maka dari itu KPU RI mengeluarkan SK Nomor 363 tentang lokasi-lokasi APK. Namun, seperti yang kita saksikan, banyak APK dipasang bukan pada tempatnya, malah ada yang dipasang di tempat yang dilarang," ujarnya.