Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aturan yang Wajib Diperhatikan Orangtua saat Liburan Bareng Anak

Pixabay
Pixabay

Jakarta, IDN Times - Musim liburan sekolah tahun 2018 ini berbarengan dengan libur Lebaran. Anak-anak mendapat waktu lebih banyak untuk berlibur. Hal ini menjadi kabar baik bagi anak-anak dan orangtua agar dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Dalam mengajak anak-anak berlibur, beberapa hal harus diperhatikan oleh orangtua. Mulai dari kenyamanan fasilitas yang disediakan di area wisata, keamanan bagi sang buah hati, hingga makanan yang dikonsumsi.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia bekerja sama memberi imbauan kepada masyarakat, baik orangtua, anak-anak, juga kepada penyelenggara pariwisata untuk memperhatikan beberapa hal agar suasana liburan dapat terjaga menyenangkan dan tetap aman bagi anak.

1. Mengajarkan anak untuk melapor jika terpisah  

IDN Times/Margith Damanik
IDN Times/Margith Damanik

Dalam suasana liburan panjang ini, menurut KPAI penting bagi orangtua untuk memerhatikan tempat-tempat wisata yang ramai pengunjung. Orangtua harus sudah memberi edukasi kepada anaknya mengenai booth-booth penting.

“Di zona-zona wisata, anak diberitahukan oleh orangtua kepada siapa dan ke mana harus melapor jika terpisah dari orangtua,” tutur Susianah selaku anggota Komisioner KPAI. Menurutnya setiap tempat wisata seharusnya memiliki fasilitas ini.

Orangtua, menurut Susianah, harus mempersiapkan betul yang diperlukan sebelum mengajak anak berwisata. Sehingga ketika melakukan wisata anak tetap dapat terus dalam pengawasan orangtua dengan segala kelengkapannya.

2. Orangtua menghafal ciri-ciri detail anak  

IDN Times/Margith Juita Damanik
IDN Times/Margith Juita Damanik

Informasi kepada anak yang jelas terait ke mana dan kepada siapa anak harus melapor ketika terpisah dari orangtua nyatanya tidak cukup. Orangtua juga harus berperan serta dengan serius agar kalau-kalau terpisah dari sang buah hati, tidak butuh waktu lama untuk kembali bertemu.

Salah satu hal yang dapat orangtua lakukan adalah mengafal detail ciri-ciri anak. “Orangtua penting untuk mengingat ciri anak ketika berangkat,” kata Retno Listyarti selaku Anggota Komisioner KPAI. “Supaya kalau terpisah orangtua bisa memberikan ciri,” tutur Retno lagi.

Saat terpisah dari anak, keterangan yang umumnya diminta oleh pihak keamanan dari orangtua adalah ciri-ciri sang buah hati secara detail. Untuk itu penting bagi orangtua memerhatikan betul dan mengingat mulai dari ciri fisik sang buah hati, warna pakaian yang dipakai, bahkan sampai aksesoris yang digunakan sang anak. Agar informasi lengkap dan anak dapat segera diketemukan.

3. Memilih tempat yang sesuai dengan usia anak  

Pixabay
Pixabay

KPAI juga menyarankan kepada orangtua untuk membawa anak-anaknya berwisata ke tempat-tempat yang sesuai dengan umur sang buah hati. KPAI juga menyarankan agar tempat-tempat berbahaya baiknya dihindari.

“Jika punya anak batita hindari tempat wisata alam yang tidak cocok untuk anak di bawah 3 tahun. Demi keselamatan anak-anak,” tutur Retno saat dijumpai di kantor KPAI, Jakarta. Tidak hanya bagi anak-anak batita, hal serupa berlaku hingga bagi anak remaja.

KPAI menyarankan agar orangtua mengajarkan kepada anak-anak untuk mematuhi papan-papan peringatan yang tertera di area wisata. Termasuk bagi anak-anak remaja yang kadang mengabaikan peringatan hanya karena penasaran atau untuk mengambil foto untuk diunggah di media sosial.

4. Memerhatikan makanan yang dikonsumsi anak  

Ilustrasi bekal makanan. (instagram.com/yummy.idn)
Ilustrasi bekal makanan. (instagram.com/yummy.idn)

Hal lain yang tak boleh diabaikan orangtua ketika membawa anak-anak untuk berekreasi adalah memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sang buah hati. Bukan sekadar sehat, yang paling penting menurut KPAI untuk diperhatikan, adalah makanan dan minuman tersebut aman dikonsumsi.

“Harus teliti melihat kadar kedaluwarsa dan kandungan bahan-bahan tidak aman,” tutur Siti Hikmawati selaku bagian dari KPAI mengimbau orangtua. Hal ini menunjukkan penting pula bagi orangtua untuk mengetahui makanan apa saja yang aman untuk dikonsumsi buah hatinya dan yang tidak.

Hal ini perlu dilakukan oleh orangtua agar anak-anak tetap sehat selama menjalankan liburan bersama dengan orangtua. “Supaya tidak muncul penyakit-penyakit yang seharusnya tidak perlu ada,” tutur Siti lagi.

5. Menjalankan prinsip wisata yang bertanggung jawab

IDN Times/Margith Damanik
IDN Times/Margith Damanik

Rizki Handayani selaku Deputi Bidang kelembagaan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengimbau agar pengunjung, terutama orangtua dapat menjalankan peranannya sebagai responsible tourism dalam menjalani masa liburan berasama anak-anak.

Hal ini menurut Rizki harus terjalin dua arah, baik dari penyelenggara pariwisata, juga dari pihak pengunjung. “Gak cuman penyelenggara tapi pengunjung juga,” tutur Rizki. Ia juga mengaku perlindungan terhadap anak selama ini dalam pariwisata masih terabaikan.

“Perlindungan terhadap anak saat ini masih agak terabaikan,” tuturnya.

Rizki mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih memerhatikan perlindungan terhadap anak terutama saat berada di area wisata. “Menjadi tanggung jawab bersama,” kata Rizki.

Kepada penyelenggara pariwisata, Kementerian Pariwisata juga mengingatkan agar tetap mengikuti aturan yang berlaku. “Kemenpar hanya pada pembuatan standar tapi tidak memberikan izin. Izinnya ada di pemerintah daerah. Harus benar-benar memerhatikan standar-standar atau kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan,” tutur Rizki.

Baca juga: Fasilitas Mudik Belum Mendukung, Penyandang Disabilitas Kecewa

Share
Topics
Editorial Team
Sugeng Wahyudi
EditorSugeng Wahyudi
Follow Us