Mengenang Suryadharma Ali di Mata Jusuf Kalla

- Jusuf Kalla mengenang Suryadharma sebagai sosok yang baik dan pernah bekerja sama di pemerintahan.
- Jusuf Kalla mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum karena dedikasinya kepada bangsa dan negara.
- Suryadharma telah mengalami penyakit jantung sejak 2023, berhenti aktivitas pada 2024, namun meninggal pada tahun 2025.
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Indonesia, Jusuf Kalla mengenang almarhum Suryadharma Ali. Menurut JK, mantan menteri agama itu merupakan sosok yang baik.
JK melayat langsung ke kediaman almarhum Suryadharma Ali di rumah duka yang berlokasi di Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur pada Kamis (31/7/2025) pukul 11.55 WIB. Suryadharma tutup usia di RS Mayapada, Jakarta Selatan pada Kamis subuh, sekitar pukul 04.18 WIB.
JK yang diterima langsung keluarga almarhum menyampaikan ucapan duka. "Saya turut berduka cita atas kepergian almarhum," kata Jusuf Kalla mengutip keterangan tertulis.
1. Sosok yang baik di mata JK

Jusuf Kalla mengenang sosok Suryadharma sebagai orang yang baik. Jusuf Kalla mengaku dekat dengan almarhum karena pernah bekerja sama di pemerintahan.
"Kami pernah sama-sama menteri. Beliau adalah sosok yang baik dalam hidupnya," kata Jusuf Kalla.
2. Ajak masyarakat mendoakan

Menurut Jusuf Kalla, Suryadharma sudah mendedikasikan dan berjasa kepada bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia semasa hidupnya.
JK mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum. "Sekali lagi mari kita mendoakan beliau," kata Jusuf Kalla.
Dalam karier politiknya Suryadharma pernah mengemban sejumlah jabatan di lingkungan pemerintahan di kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Selain menjadi Menteri Agama, Suryadharma juga pernah menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil (2004-2009).
3. Sempat alami sakit jantung

Menantu Suryadharma, Rendhika Harsono mengungkapkan, mertuanya itu telah mengalami penyakit jantung sejak 2023.
"Almarhum sudah sakit sejak tahun 2023 bulan November. Sakitnya kemarin serangan jantung ya," katanya kepada jurnalis, Kamis (31/7/2025).
Setelah serangan jantung tersebut, pihak keluarga juga meminta agar Suryadharma memberhentikan segala aktivitasnya dan beristirahat sepanjang 2024.
"Oleh karena itu kami memberikan ruang dari keluarga terhadap almarhum Pak Suryadharma untuk dapat beristirahat full dan total selama 2024. Tetapi takdir berbicara lain di tahun 2025 ini," katanya.