Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menjelang Puncak Musim Hujan, BNPB: Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang terjebak banjir di perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang terjebak banjir di perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Jakarta, IDN Times - Menjelang puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat lebih waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

"Sejak 1 Januari 2020 hingga 11 Desember 2020, bencana banjir sudah mengakibatkan 795.563 rumah terendam. Rumah rusak berat 7.224 unit, rusak sedang 3.479 dan rusak ringan 12.735," kata Kapusdatin BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Minggu (13/12/2020).

Bencana hidrometeorologi juga memakan korban jiwa sebanyak 224 orang meninggal dunia, 26 hilang, 271 luka-luka. Secara total ada 4,19 juta orang mengungsi atau terdampak bencana tersebut.

1. La Nina memicu curah hujan lebih tinggi

Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Raditya menjelaskan, sesuai dengan informasi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dampak La Nina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Sehingga, keadaan tersebut memicu potensi banjir.

"Banjir bandang dan tanah longsor ke depan perlu diwaspadai," katanya.

Kondisi tersebut, ujar Raditya, membutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan setiap individu, setiap anggota keluarga bahkan komunitas.

2. Pemda diminta berkoordinasi memantau cuaca dan ancaman bencana

Ilustrasi - Petugas menggendong salah seorang warga korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi - Petugas menggendong salah seorang warga korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, meminta pemerintah daerah (pemda) berkoordinasi secara berkala dengan dinas terkait dan aparatur kabupaten/kota di daerah setempat.

Lilik berharap pemda dapat memonitoring peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui beberapa situs. Misalnya melalui situs dari BMKG, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta BNPB.

“Melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi,” ujar Lilik melalui surat yang dikirimkan kepada 27 kepala pelaksana badan penanggulangan bencana di tingkat provinsi pada Rabu 23 September 2020.

3. Pemda diimbau mengedukasi pencegahan bencana hidrometeorologi

Ilustrasi banjir. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Ilustrasi banjir. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Lilik mengatakan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan, pemda bisa melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Sosialisasi itu bisa memanfatkan media elektronik dan media sosial.

Di tengah situasi pandemik COVID-19, BPBD dapat menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang berbeda antara masyarakat sehat dengan yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Melaksanakan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan dan peraturan lain yang telah dikeluarkan pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19 seperti jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” kata Lilik.

4. Wilayah yang akan mengalami musim hujan hingga April 2021

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menjelaskan musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksikan akan berlangsung hingga April 2021. Wilayah tersebut adalah pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

"Peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi atau lebih besar 300 mm per bulan pada bulan Desember 2020 – Januari 2021," ujar Herizal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us