Menteri Lingkungan Hidup Sidak Pengelolaan Limbah di MM 2100 Bekasi

Hanif mengatakan, pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan dengan tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Berdasarkan tinjauannya di MM2100, pihaknya masih menemukan beberapa perusahaan yang tidak mengelola limbahnya dengan baik. 

"Hasil tinjauan menunjukkan masih ada tantangan serius dalam hal kepatuhan lingkungan di Kawasan Industri MM2100,” kata dia. 

Menurut Hanif, kawasan MM2100 telah mengikuti penilaian PROPER sejak 2011 dan sempat meraih peringkat Hijau pada 2014.

Namun, dalam rentang 2015 hingga 2024, MM2100 hanya memperoleh peringkat Biru atau indikasi bahwa kewajiban minimum telah dipenuhi, namun belum menunjukkan inovasi atau berupaya kembali untuk lebih dari ketaatan.

Hanif berharap, pengelola kawasan industri harus mengambil peran aktif dan bertanggung jawab. Sebab, sektor industri memiliki dampak strategis terhadap lingkungan. 

“Pengelola kawasan harus menjadi garda terdepan dalam memastikan seluruh tenant mematuhi regulasi lingkungan. Semua tenant juga wajib menjadi peserta PROPER agar kinerja mereka dapat dipantau dan ditingkatkan secara transparan,” kata Hanif.

Dia mengatakan, inspeksi tersebut merupakan langkah awal menuju audit lingkungan berkala yang akan dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). 

Pihaknya juga tidak segan akan memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak mengelola limbahnya dengan baik. 

“Pengelola kawasan industri harus menjadi pengawal kelestarian lingkungan, bukan sekadar fasilitator ekonomi,” ucap dia.