Menteri PPPA Kunjungi Korban Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

- Menteri PPPA Kunjungi Korban Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo
- Prihatin kepada Pesantren Al Khoziny Arifah menyampaikan rasa duka dan keprihatinan atas musibah yang menimpa pesantren tersebut.
- Pembangunan sarana prasarana pendidikan harus dengan kerangka perlindungan anak Arifah juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur guna memastikan langkah rehabilitasi sosial bagi para korban maupun keluarga korban.
- Kunjungi korban yang dirawat Arifah juga mengunjungi para korban reruntuhan Pond
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, meninjau lokasi Runtuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis (2/10/2025) malam WIB. Arifah menemui pihak keluarga serta korban yang terdampak dalam kunjungannya.
Kunjungan Arifah dilakukan untuk memberikan penguatan kepada para korban dan keluarga. Baik dari segi dukungan sosial maupun emosional sekaligus memantau proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Provinsi Jawa Timur.
1. Prihatin kepada Pesantren Al Khoziny

Arifah menyampaikan rasa duka dan keprihatinan atas musibah yang menimpa Pesantren Al Khoziny. Arifah menegaskan, kedatangannya adalah untuk memberi penguatan dan dukungan moral.
“Pertama-tama kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di pesantren ini. Kami juga menguatkan dan memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang masih penuh harapan untuk anaknya agar baik-baik saja,” kata Menteri PPPA mengutip keterangan tertulis.
2. Pembangunan sarana prasarana pendidikan harus dengan kerangka perlindungan anak

Arifah juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur guna memastikan langkah rehabilitasi sosial bagi para korban maupun keluarga korban. Arifah mengingatkan, setiap kebijakan pembangunan sarana prasarana pendidikan harus ditempatkan dalam kerangka perlindungan anak.
“Kedepannya kita berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi, maka dari itu kita harus lebih berhati-hati lagi. Karena sebetulnya anak berhak mendapat tempat pendidikan yang aman dan nyaman. Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk kita semua,” kata Arifah.
Arifah menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait di Provinsi Jawa Timur untuk memastikan hak-hak para santri terpenuhi. Baik dari sisi kesehatan fisik maupun psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik, serta keberlanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian.
3. Kunjungi korban yang dirawat

Arifah juga mengunjungi para korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny yang tengah menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Arifah memberikan bantuan pemenugan kebutuhan spesifik anak, dukungan moril dan memastikan pemenuhan kebutuan medis dan pendampingan psikososial didapatkan tujuh orang kirban yang menjalani pertawatan.
Arifah mengapresiasi kerja keras tim gabungan dari Polres Sidoarjo, BNPB, Basarnas, TNI, relawan, serta seluruh pemangku kepentingan yang terus berupaya maksimal dalam proses evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan pasca peristiwa.
“Saya melihat semua petugas dari berbagai kalangan saling bahu-membahu, ini membuktikan bahwa kita merupakan satu keluarga yang saling menguatkan dan saling mendukung,” kata Arifah.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per per 3 Oktober 2025 pukul 11.45 WIB, jumlah korban yang berhasil ditemukan mencapai 111 orang dengan rincian 13 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, 9 orang meninggal dunia, dan 54 orang masih dalam proses pencarian.