Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Merasa FOMO? Begini Cara Mengatasinya dari Sudut Pandang Islam

Ustaz Zacky Mirza di acara Sore-Sore Berkah By IDN Times

Jakarta, IDN Times - Fear of Missing Out alias FOMO menjadi salah satu istilah yang belakangan ini sering terdengar, terutama di kalangan anak-anak muda. Ketakutan akan suatu hal memang menjangkit di kalangan Gen-Z bahkan Millennials dalam beberapa waktu belakangan.

Istilah ini tak cuma menyangkut di satu tren tertentu, namun juga berhubungan dengan lainnya seperti fesyen, berita, bahkan investasi saham. Sebenarnya, harus bagaimana sih menyikapi FOMO dalam sudut pandang Islam?

Nah, berikut ini penjelasan dari Ustaz Zacky Mirza dalam acara Sore-sore Berkah IDN Times.

1. Dalam Islam, ada beberapa hubungan yang harus dibina

Ustaz Zacky Mirza di acara Sore-Sore Berkah By IDN Times

Ustaz Zacky Mirza memulai penjelasannya dengan menyampaikan, sejatinya manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, dan ada beberapa hubungan yang harus kita bina.

"Pertama, adalah hablum minallah, hubungan baik kita dengan Allah. Ada hablum minannas, hubungan baik kita dengan sesama manusia. Apa pun agama, bagaimana pun budaya, dan bahasanya, serta yang ketiga adalah hablum minal alam, ini yang sering kita sebut healing," jelas dia.

Dia melanjutkan, hal itu berarti agama Islam mengajarkan kita tidak hanya memikirkan ibadah kepada Allah. Tetapi bagaimana dengan ibadah itu, kita menjadi manusia yang baik.

"Innas Sholata Tanha ‘Anil Fahsya’i Wal Munkar, sesungguhnya kewajiban kita salat supaya terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Dalam gerakan salat, terakhir kita melakukan salam. Asalamualaikum Warahmatullahi, kita tengok ke kanan. Kemudian dilanjutkan dengan menengok ke sebelah kiri, Asalamualaikum Warahmatullahi. Berarti setelah salat, berbuat baiklah terhadap siapapun," ujarnya.

2. Hidup jangan cuma mengikuti gengsi

potret Zacky Mirza (instagram.com/zackymirza_)

Ustaz Zacky Mirza melanjutkan, sifat iri dan dengki merupakan penyakit zaman sekarang. "Makanya salah satu fungsi salat ini supaya kita bersyukur. Kita merasa lemah. Allahu Akbar, Allah yang maha besar. Kita ini bukan siapa-siapa," kata dia.

Dia pun menyarankan, bagi sobat millenial dan Gen Z yang lagi pusing, FOMO, kesepian, dan bingung mau curhat sama siapa, jawabannya adalah di atas sajadah, dengan menggunakan kopyah, sarung, dan baju koko.

"Bersama siapa? Bersama Allah. Dengan apa? Dengan ucapan doa dan tetesan air mata. Karena kita nggak pernah tahu, umur yang menentukan Allah," jelasnya.

Ustaz pun mengatakan, sebaiknya hidup jangan cuma mengikuti gengsi saja. "Apa yang mau kita cari? Kita masih muda dengan tenaga yang ada, badan perkasa, harusnya mampu menjadikan pekerjaan, profesi sebagai sesuatu yang bermanfaat. Buat siapa pun. Kita gajian, kasih orang tua, bermanfaat. Kita terima bulanan, jangan lupa ada zakat, infaq, dan sedekah," lanjutnya.

Hati manusia yang sering kesepian, menurut Ustaz Zacky Mirza, lantaran kita sering lupa berinteraksi dengan yang menciptakan hati, Allah SWT.

"Pada hakikatnya, sahabat millennial, suatu saat kita akan berjumpa kesepian yang paling hakiki. Di mana di alam kubur kita masing-masing, saat tertindih tanah, terhimpit papan, seseorang pun tak ada yang mampu menolong. Saat itu, kita baru sadar dunia tidak selamanya. Kita bukan siapa-siapa," ujar dia.

3. Tidak akan ada puasnya mengejar dunia

Ustaz Zacky Mirza di acara Sore-Sore Berkah By IDN Times

Dia juga menyatakan mengejar dunia itu tidak akan ada habisnya dan tak mendapatkan banyak hal. Kalau pun banyak urusan dunia, kita enggak akan pernah puas.

"Kalau pun puas, kita nggak akan bisa selamanya dengan dunia itu. Maka rasa sepi, FOMO, ikut-ikutan yang nggak jelas hanya karena gengsi. Padahal, nggak ngerti apa yang kita ikutin. Ada istilah Taqlidul A'ma (taklid buta), kita fanatik dalam keadaan buta tidak tahu apa-apa," ujar dia.

Dia menyampaikan, jika manuia sedang kesepian atau FOMO, hal pertama yang harus dilakukan mengambil air wudhu. Sebab, dijelaskannya, air wudhu bisa menenangkan keresahan hati.

"Lalu yang kedua, Allahu Akbar, dirikan salat. Mulai dengan takbiratul ikhram. Tempelkan kening di atas sajadah. Tempelkan kepala kita di atas tanah. Karena dengan sujud kita diajarkan tiga hal. Tahu diri, rendah hati, dan ingat mati. Sepi itu biasa, merasa tidak punya siapa-siapa biasa, karena suatu saat kita akan dihadapkan pada kesepian yang sejati. Di alam kubur kita masing-masing," ujar dia.

Terakhir, dia mengatakan kesepian yang sejati adalah ketika kita jauh dari Allah, tapi kedamaian yang paling sejati adalah ketika kita dekat sang maha pencipta hati, Allah SWT.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fadhliansyah
EditorFadhliansyah
Follow Us