Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Muncul Gerakan Kabur Aja Dulu, Anies Singgung Cinta Tak Terbalas

Anies Baswedan saat pencoblosan Pilkada Jakarta bersama keluarganya pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Via Marchellinda)

Jakarta, IDN Times - Mantan Calon Presiden, Anies Baswedan menanggapi munculnya gerakan tagar Kabur Aja Dulu (#KaburAjaDulu) di jejaring media sosial.

Gerakan ini digulirkan oleh anak muda Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi Tanah Air yang penuh kesenjangan. Mereka membuat tagar ini di media sosial untuk mengajak masyarakat ke luar negeri dan meninggalkan Indonesia.

Tagar ini digunakan untuk menyampaikan informasi tentang beasiswa pendidikan, pekerjaan, hingga ajakan tinggal di luar negeri.

1. Anies ibaratkan cinta bertepuk sebelah tangan

Anies Baswedan saat pencoblosan Pilkada Jakarta bersama keluarganya pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Via Marchellinda)

Melalui postingan singkat di jejaring media sosial, Anies membahas mengenai tentang mencintai Indonesia dan tagar Kabur Aja Dulu.

"Akhir-akhir ini banyak yang tanya bagaimana cara tetap mencintai Indonesia? Ada yang ragu, memang masih relevan?" ujar Anies menirukan pertanyaan yang muncul di masyarakat, dikutip Jumat (14/2/2025).

Anies pun menyampaikan, cinta Indonesia itu bukan sekadar bangga saat negara sedang baik-baik saja. Menurutnya, justru nasionalisme diuji ketika negara sedang menghadapi banyak tantangan, sedang butuh perubahan. Ia pun menganalogikan konsisi saat ini seperti cinta bertepuk sebelah tangan.

"Tapi amat wajar jika terkadang kita merasa lelah. Perjuangan tanpa istirahat itu bisa terasa berat. Ini seperti bertepuk sebelah tangan, sudah berusaha untuk mencintai, tapi rasanya seperti tidak ada balasan. Maka tidak apa-apa ambil berhenti sejenak. Bukan berarti menyerah ya, justru dengan memberi nafas untuk diri sendiri, kita bisa kembali dengan energi yang lebih baik," tutur Anies.

Ia menegaskan, cinta Indonesia memang butuh kesabaran, butuh ketabahan sebagaimana yang dilakukan para pendiri bangsa jauh sebelum kemerdekaan.

"Seperti generasi 1908, 1928 sebagian dari mereka tidak sempat tidak pernah melihat Indonesia merdeka tapi mereka tetap bergerak maju meski dianggap pada masa itu mimpi tinggi, mimpi di siang bolong. Dan perjuangan mereka itu seperti maraton, dan estafet yang dijadikan satu. Bergantian tapi tetap melangkah ke depan," kata Anies.

2. Nasionalisme tak terbatas lokasi tempat tinggal

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika memberikan keterangan usai gagal maju di Pilkada 2024. (Tangkapan layar YouTube Anies Baswedan)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, cinta Indonesia tidak ada hubungannya dengan lokasi tempat tinggal. Justru banyak tokoh bangsa yang dulu lama hidup di luar negeri tapi tetap berkontribusi buat Indonesia.

"Jadi nasionalisme itu bukan soal di mana kita tinggal tapi bagaimana kita tetap memberi manfaat bagi negeri ini sekecil apapun," tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, cinta Indonesia tidak ada hubungannya dengan lokasi tempat tinggal. Justru banyak tokoh bangsa yang dulu lama hidup di luar negeri tapi tetap berkontribusi buat Indonesia. 

"Jadi nasionalisme itu bukan soal di mana kita tinggal tapi bagaimana kita tetap memberi manfaat bagi negeri ini sekecil apapun," tegasnya.

3. Sah saja ada WNI yang memutuskan ke luar negeri

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Lebih lanjut, Anies menegaskan, sah saja bila ada WNI yang memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Ia pun berpesan agar mereka yang berkesempatan ke luar, gunakan kesempatan sebaik-baiknya. Tetap usahakan berkontribusi untuk Indonesia dari manapun. 

"Jadi bagi yang memutuskan ke luar negeri untuk alasan kebutuhan diri, untuk alasan keluarga itu sah saja. Hanya saja kita tahu tidak semua punya kesempatan untuk ke luar negeri," ungkap Anies.

"Bagi yang berkesempatan ke luar, gunakan kesempatan sebaik-baiknya. Tetap usahakan berkontribusi untuk Indonesia dari manapun juga, tinggal atau berada. Dan bagi yang ada di Indonesia, yuk mari kita saling dukung, saling jaga satu sama lain karena apapun tantangannya kita hadapi bersama," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us