Pamer Senjata dan Kekuatan Pertahanan Indonesia di HUT ke-79 TNI

- Parade alutsista TNI di Monas menampilkan kekuatan tiga matra: Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
- Angkatan Darat memamerkan kendaraan tempur lapis baja, tank Harimau, dan Leopard 2 RI.
- Angkatan Laut menampilkan SEAL Carrier, KRI Cakra-401, dan KRI RE Martadinata dalam parade.
Jakarta, IDN Times - Lapangan Silang Monas di Jakarta Pusat menjadi saksi kemegahan parade alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang ditampilkan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 TNI. Acara yang digelar pada Sabtu (5/10/2024) tersebut menampilkan kekuatan pertahanan Indonesia dari tiga matra: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Parade ini melibatkan sekitar 100.000 prajurit TNI dan menampilkan 1.059 unit alutsista, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto.
"Hari ini ulang tahun sangat luar biasa, dengan jumlah personel, jumlah alutsista dan kegiatan semua dikerahkan, biar masyarakat melihat bahwa ini lho TNI. Ini lho TNI yang selama ini menggunakan anggaran biaya dari masyarakat, kita peruntukkan untuk melindungi masyarakat," ujar Hariyanto.
1. Senjata dan kekuatan TNI AD: dari kopassus hingga tank leopard

Parade alutsista TNI Angkatan Darat dipimpin oleh Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Iring-iringan dimulai dengan 10 unit Atav sebagai kendaraan taktis pasukan khusus, diikuti oleh kendaraan Jankel Fox, Satelite On The Move (SOTM), Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV), dan unit DMAX Tangga.
Kendaraan tempur lapis baja juga menjadi sorotan dalam parade ini. Anoa APC dan Anoa Morse yang dilengkapi sistem peluncur mortar terintegrasi melintasi area parade, diikuti oleh Panser Pandur yang digunakan Satuan Infanteri jajaran Kostrad. Panser V-150 Kanon yang terintegrasi dengan teknologi drone dan dilengkapi senjata anti-drone juga turut ditampilkan.
Puncak parade Angkatan Darat ditandai dengan kehadiran delapan unit Tank Harimau dan Tank Leopard 2 RI. "Tank Leopard 2 RI adalah tank tempur utama andalan Kavaleri Divisi Infantri 1 Kostrad. Dengan daya tembak yang dahsyat, proteksi maksimal serta mobilitas tinggi, Tank Leopard 2 RI siap untuk menghadapi berbagai ancaman di medan tempur modern," jelas pemandu acara.
2. Senjata dan kekuatan TNI AD: dari Denjaka hingga kapal selam

TNI Angkatan Laut menampilkan kecanggihan alutsistanya dengan memimpin parade menggunakan kendaraan tempur (ranpur) Tatrapan 6x6 dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Parade dilanjutkan dengan penampilan kapal motor cepat RHIB Denjaka yang diangkut dengan kendaraan khusus bersama prajurit Denjaka.
Kendaraan tempur bawah air seperti SEAL Carrier dan Subskimer menjadi sorotan tersendiri dalam parade ini. Sementara itu, di layar videotron ditampilkan kapal selam KRI Cakra-401 yang mengawali sailing pass dari unsur-unsur kapal TNI AL, diikuti oleh KRI RE Martadinata yang mendemonstrasikan kemampuan menembakkan senjatanya.
Resimen Kavaleri Korps Marinir juga turut memamerkan kekuatannya dengan menampilkan 15 unit ranpur Tank BMP 3F, kendaraan amphibi berlapis baja yang dipersenjatai Canon kaliber 100 mm. Parade ditutup dengan penampilan alutsista dari Resimen Artileri Korps Marinir, termasuk roket MLRS 90 B dan MLRS Vampire yang mampu menembak dalam jarak 40 km.
3. Senjata dan kekuatan TNI AU: dari Super Puma hingga pesawat tempur

TNI Angkatan Udara memukau penonton dengan menampilkan berbagai jenis pesawat tempur dan helikopter. Parade dimulai dengan Nusantara Flight yang terdiri dari satu Helikopter Caracal Skadron Udara 8, satu Helikopter Super Puma Skadron Udara 6, dua Helikopter MI-17 TNI AD, dan dua Helikopter Panther TNI AL yang mengibarkan bendera Merah Putih raksasa di langit Monas.
Pesawat angkut berat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33, 32, dan 31 TNI AU juga turut meramaikan langit Jakarta. Highlight dari parade udara adalah penampilan 19 unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, dan Hawk 100/200 yang membentuk formasi dragon dan eagle flight.
Puncak parade Angkatan Udara ditandai dengan aksi kejar-kejaran pesawat tempur atau dog fight antara Sukhoi SU 27 dan F-16. Kedua pesawat tempur ini mendemonstrasikan kemampuan manuver mereka di langit Monas, lengkap dengan penampilan flare yang memukau. Parade ditutup dengan manuver bomb burst at high speed pass yang dilakukan oleh 10 pesawat tempur F-16 TNI AU.
4. Drone: teknologi canggih untuk operasi militer modern

Parade alutsista TNI juga menampilkan berbagai jenis drone yang memperkuat kemampuan operasional militer Indonesia. Drone pertama yang melintas adalah Drone Geospasial, yang dilengkapi dengan kamera sensor canggih untuk menghasilkan gambar dan data akurat. Kemampuan ini sangat penting untuk pemetaan dan pengumpulan informasi intelijen.
Selanjutnya, Drone Surveillance menjadi sorotan dengan kemampuannya mendeteksi gerakan atau aktivitas bahkan dalam kondisi cuaca buruk. Drone ini dilengkapi berbagai sensor canggih, termasuk inframerah, radar, dan penginderaan jauh. Tidak ketinggalan, Drone Combat Taktis yang bersenjata juga ditampilkan, menunjukkan kemampuan TNI dalam melakukan serangan presisi terhadap target sasaran terpilih.
Parade drone ditutup dengan penampilan Drone Angkut Logistik yang dapat mengirimkan barang dengan cepat ke daerah-daerah sulit dijangkau, serta Drone CH-4 dari TNI Angkatan Udara yang memperkuat Skadron Udara 51 dan 52. Pemandu acara menekankan bahwa teknologi drone ini dapat diintegrasikan ke dalam strategi, taktik, dan prosedur operasional untuk mendukung tugas pokok TNI, menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi tantangan pertahanan modern.