Panglima TNI Diminta Buat Pedoman Hubungan Senior dan Junior

- Hubungan senior-junior harus dituangkan dalam pedoman
- Puan minta pelaku harus dihukum jera
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin meminta Panglima TNI beserta jajaran panglima kodam di seluruh Indonesia membuat pedoman yang jelas tentang hubungan sehat antara prajurit senior dan junior.
Ia menilai, langkah tersebut penting untuk mencegah terulangnya kasus kekerasan yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
“Saya berharap kepada Panglima TNI, juga kepada Panglima Kodam di seluruh Indonesia, cobalah sekarang dibuat sebuah petunjuk. Hubungan yang sehat antara senior dan junior itu seperti apa,” ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
1. Hubungan senior-junior harus ditungkan dalam pedoman

Ia mengatakan, sikap saling menghormati dan menghilangkan arogansi di antara prajurit harus dituangkan secara rigid dalam pedoman itu. Tak terkecuali antara senior ke junior ataupun komandan kepada prajurit.
“Jangan ada sifat arogansi lah. Ya, biasa-biasa saja. Toh sesudah pensiun, kita kembali menjadi masyarakat biasa, baik senior maupun junior. Jadi harus ada petunjuk yang jelas seperti apa sikap dan perlakuan senior pada junior. Seharusnya memberi contoh, memberikan arahan yang positif. Itu harapan saya,” kata legislator PDIP itu.
Kepemimpinan di lingkungan militer menuntut ketegasan prajurit. Namun, dia mengingatkan, sejak tahun 1974-1975 sudah ada instruksi yang melarang tindakan fisik berupa pemukulan atau penyiksaan terhadap prajurit.
“Memberikan hukuman disiplin berupa push-up, squat jump atau pembinaan fisik lain itu pun ada batasannya dan ini harus diulang lagi oleh para komandan sekarang ini,” kata dia.
2. Puan minta pelaku harus dihukum jera

Sebelumnya, Ketua DPR RI, Puan Maharani turut menyorot kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga tewas karena diduga dianiaya seniornya. Dalam kasus ini, sebanyak 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Puan meminta pihak-pihak yang terlibat dalam kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo agar diberikan hukuman yang membuat mereka jera. Ia menilai, kasus Prada Lucky harus diproses secara adil.
"Apa yang menjadi penyebab dan bagaimana nantinya harus diberikan hukuman jera yang sebaik-baiknya. Dan mekanisme yang ada harus dievaluasi jangan sampai terulang lagi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/8/2025).
3. Puan soroti senioritas yang tinggi di TNI

Puan juga mewanti-wanti jangan sampai kasus yang sama tidak terulang lagi. Ia turut menyoroti hubungan senioritas yang masih tinggi di TNI.
Menurut dia, semua prajurit tidak boleh bertindak semena-mena hingga melakukan tindak kekerasan. Namun, satu sama lainnya harus saling menghormati.
"Hubungan antara senior dan junior. Jangan kemudian didasarkan oleh tindak atau perilaku kekerasan. Namun bagaimana saling hormat dan menghormati dan saling menghargai," kata dia.
Diketahui, Prada Lucky meninggal pada Rabu (6/8/2025) saat menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Prada Lucky diduga meninggal akibat dianiaya beberapa orang seniornya. Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, mengatakan kasus tersebut sedang ditangani penyidik Polisi Militer.