Parasut Gagal Mengembang, Seorang Prajurit TNI Luka saat Latihan di Morowali

Jakarta, IDN Times - Latihan terintegrasi TNI yang digelar di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis, 20 November 2025, tak sepenuhnya berjalan mulus. Seorang prajurit TNI mengalami insiden ketika tengah unjuk kemampuan terjun payung dari pesawat Hercules C-130.
Parasut gagal mengembang, hingga mengakibatkan sang prajurit langsung terjun bebas, dan menghantam tanah di Bandara IMIP, Morowali. Momen itu terekam kamera dan viral di media sosial. Padahal, latihan terintegrasi itu turut disaksikan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Kepala Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah membenarkan adanya insiden tersebut. Pihaknya sedang mencari tahu penyebab parasut tidak mengembang sempurna.
"Betul, terdapat prajurit yang mengalami cedera saat pelaksanaan terjun payung di kawasan Bandara IMIP, Sulawesi Tengah, dikarenakan parasut mengembang tidak sempurna pada proses penerjunan. Namun, penyebab pastinya masih dalam proses investigasi," ujar Freddy ketika dihubungi, Sabtu (22/11/2025).
Ketika ditanyakan asal satuan prajurit TNI itu, Freddy tak mengungkapkan. Namun, ada tiga batalion yang terlibat dalam aksi penerjunan payung yakni dari Yonko 466/Korpasgat, Yonif 432 Kostrad dan Yonif 433 Kostrad.
1. Prajurit TNI yang terluka langsung menjalani perawatan medis

Jenderal bintang dua itu mengatakan, prajurit yang terluka langsung menjalani perawatan medis. Saat ini, kondisi prajurit TNI tersebut berangsur membaik.
"Yang paling penting, kondisi prajurit saat ini dalam kondisi semakin baik. Dia sudah dalam penanganan medis dan berada dalam pengawasan dokter. Tim kesehatan TNI telah bergerak cepat memberikan pertolongan dan memastikan penanganan berlangsung optimal," ujar Freddy.
Insiden itu terjadi ketika tengah digelar latihan skala besar, yang melibatkan 26.998 personel TNI lintas matra. Lokasi latihan dipilih di Bangka Belitung dan Morowali, karena di dua wilayah itu terdapat banyak tambang ilegal.
Latihan tersebut merupakan bagian dari strategi untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman. Termasuk potensi gangguan terhadap pengelolaan sumber daya alam nasional.
"Penggunaan kekuatan darat, laut dan udara dalam satu rangkaian operasi menunjukkan tingkat interoperabilitas yang semakin maju dan terukur," kata jenderal dari satuan marinir itu.
2. TNI akan evaluasi seluruh latihan

Freddy menyebut insiden tersebut akan menjadi materi evaluasi agar insiden serupa tidak terulang di latihan berikutnya. Ia memohon doa agar kondisi prajurit TNI yang terluka segera sembuh.
"Secara internal, TNI akan terus mengevaluasi setiap penyelenggaraan latihan, guna memastikan keselamatan prajurit menjadi prioritas utama dalam setiap latihan," katanya.
3. Seorang prajurit TNI AL gugur jelang puncak HUT ke-80 TNI saat terjun payung

Insiden serupa pernah terjadi ketika digelar latihan di Teluk Jakarta jelang puncak HUT ke-80 TNI. Seorang prajurit TNI AL turut mengalami insiden ketika bertugas melakukan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) pada 2 Oktober 2025. Prajurit marinir yang diketahui bernama Praka Mar Zaenal Mutaqim itu gugur pada 4 Oktober 2025.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah menjelaskan Praka Mar Zanal sempat bertabrakan di udara dengan sesama penerjun sebelum jatuh ke laut.
“Yang di laut itu, itu murni proses, proses pada saat exit dari pesawat kemudian opening parasut, kemudian terjadilah tabrakan," ujar Freddy ketika menjawab pertanyaan IDN Times di Mabes TNI, Kamis, 9 Oktober 2025.
Freddy menambahkan insiden tersebut terjadi pada tahap penerjunan, yang memang memiliki risiko tinggi.


















