Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Patahan Cugenang Ditemukan Usai Gempa M 5,6 di Cianjur

RSUD Cianjur dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan adanya patahan baru usai gempa dengan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada sesar baru di Cianjur yang diberi nama Patahan Cugenang.

"Ditemukan ada patahan baru, karena patahan ini melintasi Kecamatan Cugenang, maka ditetapkan Patahan Cugenang," ujar Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/12/2022).

1. Ada 9 desa yang dilintasi Patahan Cugenang

Suasana RSUD Cianjur usai gempa mag 5.6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022). (dok. IDI Cianjur)

Dwikorita menjelaskan, ada 9 desa yang dilintasi Patahan Cugenang, yakni Desa Ciputri, Desa Ciherang, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Cibulakan, Desa Benjot, Mangunkerta, Desa Sarampad dan Desa nagrak. Patahan Cugenang ini memiliki radius sekitar 9 kilometer.

"Radius berbahayanya kiri-kananya 300 sampai 500 meter," ucap dia.

2. 1.800 rumah di sekitar Patahan Cugenang harus direlokasi

Dampak gempa mag 5.6 di Cianjur pada Senin (21/11/2022). (twitter.com/merapi_uncover)

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan ada 1.800 rumah warga yang berada di sekitar Patahana Cugenang. Oleh karenanya, BMKG meminta rumah yang berada di area tersebut untuk direlokasi.

"Area yang terdokumentasi untuk direlokasi seluas 8,09 kilometer persegi, dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah," kata Daryono.

3. 420 kali gempa susulan terjadi

Dampak gempa mag 5.6 di Cianjur pada Senin (21/11/2022). (twitter.com/BNPB_Indonesia)

Daryono menjelaskan, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 420 kali. Pusat gempa di Cianjur pertama kali terjadi pada 21 November 2022 dengan magnitudo (M) 5,6.

Daryono mengatakan gempa yang terjadi di Cianjur bersifat tektonik kerak dangkal.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, hingga hari Kamis, 8 Desember 2022, pukul 12.00 WIB, telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan," ujar dia.

Daryono menjelaskan, kekuatan gempa susulan hingga 8 Desember 2022 semakin menurun. Dia berharap, tak ada lagi gempa susulan terjadi, sehingga aktivitas warga seperti pembangunan rumah yang rusak dapat segera dilakukan.

"Frekuensi kejadian susulan semakin jaran, magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil magnitudo 1,0," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwifantya Aquina
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us