PBB Usul Sejumlah Kadernya Jadi Menteri Prabowo, Ada Anaknya Yusril

- PBB mengusulkan sejumlah kadernya menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
- Belum ada tawaran resmi dari Prabowo terkait kader PBB menjadi menteri.
- Wacana 40 menteri di kabinet Prabowo-Gibran, namun belum dibahas langsung dengan Prabowo.
Jakarta, IDN Times - Partai Bulan Bintang (PBB) mengusulkan sejumlah kadernya untuk dipilih sebagai menteri di kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Afriansyah Noor menyebut nama-nama kader partai yang diusulkan itu yakni dirinya, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra; Ketua Mahkamah PBB, Fahri Bachmid; dan putra Yusril, Yuri Kemal Fadlullah.
"Yang jelas kan ada ketum, kemudian ada sekjen yang sekarang jadi wamen, ada yang lain-lain," kata Afriansyah Noor saat ditemui di Markas Besar (Mabes) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).
"Mungkin Pak Fahri Bachmid atau Yuri Kemal," sambung dia.
1. Prabowo janji akan libatkan PBB di pemerintahan

Sejauh ini, kata Afriansyah, belum ada tawaran dari Prabowo soal kader PBB untuk jadi menteri. Sebah memang sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut. Namun, presiden terpilih periode 2024-2029 itu sempat sesumbar akan melibatkan PBB dalam pemerintahannya meski tak lolos ambang batas parlemen.
"Belum (ada tawaran), cuma dulu pak Prabowo sudah bilang nanti kita walapun PBB-nya tidak ada kursi di parlemen tapi saya tetap akan mengajak dan melibatkan PBB membantu pemerintahan saya," tegasnya.
2. Yusril sebut wacana yang berkembang menteri kabinet Prabowo sekitar 40 orang

Sementara, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra menuturkan bahwa wacana yang berkembang menteri di kabinet Prabowo-Gibran berjumlah sekitar 40 orang. Namun, ia mengaku, sejauh ini belum membahas jumlah porsi menteri itu secara langsung dengan Prabowo sebagai presiden terpilih periode 2024-2029.
"Saya sih belum dengar resmi dari beliau, wacana yang berkembang sekitar 40, jadi ya nambah sekitar enam kementrian lagi dari hari sekarang," ungkapnya.
Yusril mengatakan, partainya akan menggodok nama-nama potensial untuk disodorkan maju sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang. Partai berlambang bulan dan bintang berwarna kuning itu akan membahas nama-nama itu dalam Musyawarah Dewan Partai (MDP).
"Itu yang nanti akan dibahas rapat ini. Belum bisa diomongin (nama-nama potensial jadi menteri), tapi setelah rapat," ungkapnya.
3. Soal pembentukan kementerian hak prerogatif presiden

Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) itu menegaskan, pembentukan struktural menteri di kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Kalau dulu kan presidennya pelaksanaan amanat Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) kemudian sekarang ini melaksanakan programnya, jadi untuk laksanakan programnya itu mau tidak mau harus ada satu kementrian yang menangani hal itu," ucap Yusril.
Ia menjelaskan, komposisi kementerian itu harus disesuaikan dengan program, visi, dan misi yang akan diusung Prabowo. Sehingga tak tertutup kemungkinan, terjadi penambahan jumlah menteri.
"Misalnya apa yang dipikirkan Pak Prabowo sekarang memberikan makan gratis kepada anak-anak sekolah, memberi susu gratis dll nanti itu akan ditangani siapa? Apakah cukup oleh kementrian yang ada atau misalnya Pak Prabowo merasa perlu ada Kementrian khusus untuk tangani masalah itu, nah itu tidak ada program pada sebelumnya, makanya Pak Prabowo bertekad untuk mempercepat pembangunan ekonomi kita," imbuhnya.
Yusril mengaku, nama-nama calon menteri sejauh ini masih belum dibahas. Hanya saja, struktural kabinet sudah mulai dibicarakan.
Nantinya, figur yang berpeluang jadi menteri akan dibahas dalam pertemuan parpol koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
"Ya belum, sampai hari ini kan belum ada pembicaraan resmi mengenai hal itu, yang kita tau bahwa baru berbicara struktur, belum orangnya. Kalau mengenai orang-orang pasti dibicarakan dalam pertemuan koalisi," ungkap Yusril.