Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?

Ilustrasi tumpukan sampah di pinggir jalan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi tumpukan sampah di pinggir jalan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok kembali mengalami kendala dalam pembuangan sampah akhir. Rencanya, Pemerintah Kota Depok akan membuang sampah ke Tempat Pembuangan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, namun tidak kunjung terealisasi.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, mengatakan belum dapat beroperasinya TPPAS Lulut Nambo, membuat pihaknya bergerak untuk mendatangi lokasi tersebut. Pempkot Depok ingin mengetahui secara pasti tertundanya pengoperasian TPPAS Lulut Nambo yang berada di Kabupaten Bogor itu.

"Sebelumnya bisa beroperasi pada bulan lalu, namun pada kenyataannya belum, sehingga kami datangi ke Nambo," ujar Imam, Depok, Jumat (15/4/2022). 

1. Konflik perang menjadi alasan penundaan operasional Nambo

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. (IDNTimes/Dicky)
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. (IDNTimes/Dicky)

Saat mendatangi lokasi tersebut, Pemkot Depok bertemu dengan PT JBL dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Pada pertemuan tersebut, Pemkot Depok mendapatkan penjelasan terkait alasan penundaan pengoperasioan TPPAS Lulut Nambo.

"Ada sejumlah persoalan yang menjadikan alasan pengunduran pengoperasian Nambo," ucap Imam.

Imam membeberkan, alasannya yakni pengadaan mesin pengoperasian yang terkendala akibat konflik Rusia dan Ukraina. Selain itu, faktor intensitas hujan yang tinggi menyebabkan infrastruktur TPPAS Lulut Nambo mengalami kendala.

"Akibat perang Rusia dengan Ukraina tertundanya kedatangan mesin pengadaan buat pengolahan sampah menjadi RDF," jelasnya. 

2. Pemkot Depok dijanjikan pengoperasian pada akhir Mei mendatang

Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Imam mengungkapkan, PT. JBL dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, meyakinkan Pemkot Depok pengoperasian TPPAS Lulut Nambo dapat digunakan pada akhir Mei 2022. Pengoperasian tersebut setelah diresmikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Mudah-mudahan di akhir Mei 2022 sudah bisa diresmikan dan kita Pemerintah Depok bisa membuang sampah ke sana," ungkapnya.

3. Depok hasilkan sampah 100 ton per hari

Ilustrasi tempat sampah (Dok.IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi tempat sampah (Dok.IDN Times/Istimewa)

Imam menuturkan, kondisi sampah di Kota Depok dinilai sudah masuk kategori darurat. Mengingat, Depok dapat menghasilkan sampah 100 ton per hari yang dibuang ke TPA Cipayung.

"Untuk mengurangi beban sampah, kami meminta masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah," tutur Imam.

4. Pemkot Depok berencana gunakan Bantargebang

TPA Bantargebang (IDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta)
TPA Bantargebang (IDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta)

Imam mengatakan, Pemkot Depok mengancam akan menggunakan tempat pengelolaan sampah di wilayah lain, yakni Bantargebang. Hal itu dilakukan jika penggunaan TPPAS Lulut Nambo mengalami pengunduran pengoperasian kembali nantinya.

"Saya sudah ngancam, bagaimana kalau kita jual saja ke tempat pembuangan umum Bantargebang," kata dia.

Pemkot Depok berencana melakukan komunikasi dengan Pemerintah DKI Jakarta. Namun upaya tersebut sebagai pilihan terakhir, apabila TPPAS Lulut Nambo tidak kunjung beroperasi.

"Bayangkan saja kita sudah nunggu dari 2017, bahkan terakhir Maret tahun ini, tapi ternyata belum juga beroperasi," tutup Imam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us