Depok Rayakan Hari Jadi ke-23, Pengusaha Ritel Diminta Beri Diskon

Depok, INDTimes - Hari jadi ke-23 Kota Depok tahun ini jatuh pada Ramadan atau 27 April mendatang. Pemerintah Kota Depok telah mengeluarkan surat edaran terkait peringatan hari jadi Kota Depok.
Dalam surat edaran, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan Pemkot Depok memperingati hari jadi ke-23 Kota Depok dengan mengusung tema Maju Bersama. Tema tersebut dimaknai dengan ikatan kebinekaan untuk maju bersama.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Depok agar berperan serta memeriahkan dan menyukseskan hari jadi ke-23 Kota Depok dengan berbagai hal," ujar Idris dalam surat edaran yang diterima IDN Times, Kamis (14/4/2022).
1. Mengajak masyarakat Kota Depok mengadakan kegiatan bakti sosial atau diskon

Idris menuturkan, pada peringatan hari jadi Kota Depok instansi pemerintah, swasta, pusat perbelanjaan dan sejumlah stakeholder lainnya dapat memasang umbul-umbul, spanduk, dan baner. Pada pemasangan alat peraga tersebut dapat disematkan ucapan selamat hari jadi ke-23 Kota Depok.
"Selain pemasangan umbul-umbul maupun spanduk, dapat membersihkan lingkungan kantor pemerintahan maupun lingkungan instansi dan pelayanan publik lainnya," tutur dia.
Idris menjelaskan, seluruh pihak dapat berperan serta melakukan kegiatan bakti sosial di lingkungan tempat tinggal maupun aktivitas keseharian. Kegiatan sosial dapat dilakukan berupa memberikan santunan anak yatim maupun kepada warga kurang mampu.
"Pusat perbelanjaan maupun perusahaan ritel dapat memberikan potongan harga atau diskon pada hari jadi ke-23 Kota Depok," ujar politikus PKS itu.
2. Diminta menggunakan pakaian simbol adat Depok

Idris juga meminta seluruh pihak menyosialisasikan logo, twibbon, dan spanduk hari jadi ke-23 Kota Depok menggunakan media sosial, media cetak, radio, dan televisi. Untuk logo twibbon dan spanduk hari jadi ke-23 Kota Depok, dapat mengunduh pada tautan bit.ly/HariJadiKe-23KotaDepok.
"Pada hari jadi Kota Depok yang jatuh pada 27 April dapat menggunakan pakaian simbol adat Depok," ajak dia.
Pakaian simbol adat Depok yang dapat digunakan berupa, pangsi, koko, peci, selempang sarung untuk pria, sedangkan perempuan dapat mengenakan kebaya Depok. Untuk aparatur atau instansi Pemerintah Kota Depok, dapat melaporkan rangakaian kegiatan dalam rangka hari jadi ke-23 Kota Depok.
"Perangkat daerah memberikan laporan kepada panitia hari jadi ke-23 Kota Depok," ungkap Idris.
3. Sejarah berdirinya Kota Depok yang berasal dari kecamatan

Dikutip dari laman depok.go.id, Kota Depok dahulunya merupakan sebuah kecamatan yang berada di lingkungan Kawedanan (Pembantu Bupati) wilayah Parung, Kabupaten Bogor.
Pada 1976, perumahan mulai dibangun, baik Perum Perumnas maupun pengembang, kemudian diikuti dengan pembangunan kampus Universitas Indonesia (UI), serta meningkatnya perdagangan dan jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan pelayanan.
Perkembangan Depok yang begitu cepat menjadi perhatian bagi Pemerintah Orde Baru. Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Machmud, mulai mengkaji peningkatan status Kecamatan Depok menjadi kota administratif. Peningkatan status Kota Depok dilakukan agar pembangunan lebih tertata dan terarah, sebagai kota masa depan, ketimbang dikelola sepenuhnya oleh Kota Bogor yang hanya sebagai kecamatan yang dipimpin camat.
Pembentukan Kota Administratif Depok dilakukan Menteri Dalam Negeri Amir Machmud sekaligus melantik Wali Kota Administratif yang pertama, yaitu Mochammad Rukasah Suradimadja oleh Gubernur Jawa Barat, Aang Kunaefi.
Awal 1999, Kota Administratif Depok dimekarkan dan seluruh desa berganti status menjadi kelurahan. Hasil pemekaran wilayah tersebut terdiri dari tiga kecamatan dan 17 desa.
Pada 20 April 1999, berdasarkan Undang-undang No.15 Tahun 1999, Kota Depok diresmikan menjadi Kotamadya Daerah Tk. II Depok. Peresmiannya dilakukan pada 27 April 1999 bersamaan dengan Pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok saat itu, Drs. H. Badrul Kamal, yang menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok.