Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo diminta untuk terus membangun infrastruktur digital untuk rakyat. Hal ini dianggap sangat diperlukan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di berbagai daerah.
Selama ini Jokowi sendiri dinilai memang getol melakukan pengembangan infrastruktur digital dan telah dinilai mampu jadi modal transformasi ekonomi bangsa.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ferdiansyah, mengatakan pembangunan infrastruktur digital memang getol dilakukan Pemerintahan Jokowi. Hal ini, kata dia, merupakan bentuk keberpihakannya pada pegiat ekonomi kreatif.
Kata Ferdi, hal tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat era digital saat ini berkembang sangat cepat.
“Menurut saya pribadi ada perkembangan terkait dengan keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kreatif. Memang salah satu faktor pendukung dari Pemerintahan Jokowi ini memang sangat digenjot terkait ekonomi kreatif dan itu menjadi hal yang baik,” ujar Ferdiansyah di Unpam, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (26/12/2022).
Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan ini mengatakan Jokowi bergerak cepat mendorong pembangunan infrastruktur digital di semua wilayah.
“Pak Jokowi memang terkenal dengan bapak infrastruktur. Bahwa sangat masif sekali pembangunan infrastruktur di era beliau. Bukan hanya fisik, tapi juga digital,” kata dia.
Ferdiansyah sangat berharap catatan moncer Jokowi terkait pembangunan infrastruktur digital dapat terus dilanjutkan.
Sebab menurutnya, langkah tersebut sangat penting bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia.
“Kebutuhan infrastruktur digital menjadi sangat penting di era sekarang. Maka dari itu diharapkan pemimpin ke depannya bisa melanjutkan apa yang sudah Pak Jokowi buat sebelumnya,” terang Ferdiansyah.
Diketahui, Presiden Joko Widodo belakangan gencar mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global.
Menurutnya, ekonomi digital adalah kunci masa depan ekonomi sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global, dan membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global.
Maka itu, dia menyoroti tiga hal yang harus menjadi fokus. Seperti kesetaraan akses digital, literasi digital, dan lingkungan digital yang aman.