Pemindahan Ibu Kota, Kubu Prabowo: Jangan-jangan karena Anies Gubernur

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) tersebut menilai, sangat mungkin ibu kota dipindahkan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perihal pemindahan iibu kota dari DKI Jakarta. Mulai dari seberapa urgensinya hingga tujuan dari pemindahan tersebut, menjadi poin penting untuk dipertimbangkan matang-matang.

"Tadi saya katakan dasar pikir untuk pemindahan itu, termasuk kategori tadi urgensinya dan apa yang dicapai dari pemindahan itu," kata Ferry.

Pemindahan ibu kota ini, lanjut Ferry, berhubungan dengan banyak hal. Karena itu, segalanya harus direncanakan dengan maksimal. Mengingat pengerjaannya bisa memakan waktu hingga belasan tahun.

"Ini kan bangun pemerintahan, pusat, ibu kota negara berkaitan dengan berbagai hal. Tak boleh dipikirkan dalam jangka waktu pendek. Ini pekerjaan paling minimal 15 sampai 20 tahun," ujar Ferry.

Dia menyebut, jangan sampai rencana pemindahan ini tak didasari landasan pikir dan tanpa perhitungan yang matang, sehingga tak berfungsi dengan baik.

"Perlu beberapa hal, misal landasan pikir. Ini kan soal planning. Jadi jangan sampai terjadi kayak Kertajati diresmikan buru-buru tapi nggak berfungsi, sepi," kata Ferry.

Dalam kesempatan itu, Ferry juga mewanti-wanti pemerintah untuk memikirkan nasib DKI Jakarta jika memang pusat pemerintahan dipindah ke daerah lain. Jangan sampai banyak bangunan terbengkalai, hanya karena ditinggal oleh penghuni sebelumnya lantaran ibu kota dipindahkan.

"Kalau kita sudah pindah meninggalkan Jakarta, Jakarta akan jadi seperti apa. Kita kan jangan seperti orang ketika pindah rumah, rumah lama didiamin saja, kosong, kan nggak boleh begitu," katanya.