Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Jambi Jajaki Bantuan Alat PCR dan Hand Sanitizer dari Singapura

Wali Kota Jambi Syarif Fasha ketika memberikan keterangan pers. (IDN Times/Dokumentasi Humas Kota Jambi)

Jambi, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk mendapatkan bantuan pencegahan penyebaran COVID-19. Bantuan yang diharapkan Pemkot Jambi berupa konsentrat hand sanitizer dan peralatan polymerase chain reaction (PCR).

"Sudah dibahas Pemerintah Kota Jambi. Saat ini sedang dikomunikasikan dengan Pemerintah Singapura melalui Temasek Foundation, Kementerian Luar Negeri Singapura dan Kementerian Kesehatan Singapura," ujar Wali Kota Jambi Syarif Fasha melalui video siaran pers, Selasa (21/4).

1. Harapkan bantuan konsentrat hand sanitizer dan peralatan PCR

Ilustrasi pembuatan hand sanitizer (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Fasha mengatakan, bantuan yang diharapkan berupa konsentrat atau induk hand sanitizer. Dengan 2.000 liter konsentrat bisa menghasilkan 200 ribu liter hand sanitizer.

"Akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Jambi. Tiap KK akan mendapatkan 500 mililiter," jelasnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Jambi juga sudah berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Ada beberapa perlengkapan yang tidak dimiliki laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Jambi untuk melakukan polymerase chain reaction (PCR).

"Kekurangan ini akan kita komunikasikan dengan Pemerintah Singapura supaya kita dibantu," katanya.

2. Pemkot Jambi berharap bisa melakukan PCR mandiri

Ilustrasi (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Dengan bantuan dari Pemerintah Singapura ini, Pemkot Jambi berharap PCR bisa dilakukan sendiri oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Sehingga, untuk menguji apakah warga Jambi terpapar COVID-19 tidak lagi menggunakan rapid test. "Dengan PCR sendiri, hasilnya akan lebih cepat diketahui," jelasnya.

Fasha mencontohkan, swab test yang dilakukan kepada PDP harus menunggu satu minggu dari Labkes Kementerian Kesehatan RI. Dengan waktu sepanjang itu, pasien yang diisolasi di rumah sakit belum bisa dipastikan apakah positif atau tidak. "Ini bikin kita repot," ujarnya.

Dikatakannya, keinginan Pemkot ini tidak terlepas dari semakin bertambahnya pasien positif COVID-19 di Kota Jambi. Dengan total 13 orang positif COVID-19 di Provinsi Jambi, enam orang berasal dari Kota Jambi.

3. Warga yang ikut Ijtima Gowa dan Malaysia diminta melaporkan diri

Suasana ijtima di Gowa. (Dok. IDN Times)

Fasha berharap, masyarakat Kota Jambi yang mempunyai riwayat mengikuti ijtima tablig di Gowa Sulawesi Selatan dan Malaysia agar dapat melaporkan diri ke puskesmas terdekat. Karena, jika tidak dengan kesadaran dari masyarakat, jumlah orang yang terpapar COVID-19 bisa bertambah banyak.

"Jika tidak kooperatif, petugas kami akan melakukan penjemputan paksa dan melakukan rapid test juga secara paksa. Apabila malu kami datangi ke rumah, sebaiknya melaporkan diri ke puskesmas terdekat. Identitas akan kami rahasiakan jika diketahui positif COVID-19, dan keluarga akan diurus Pemerintah Kota Jambi," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
M Ramond
EditorM Ramond
Follow Us