Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keren! Pemprov DKI Bangun RSUD Bertaraf Internasional Pertama

siaranpers_pemprov_dki-20250825121142_pqfk4t_291.jpeg
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI), Pratikno, meresmikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Royal Batavia Cakung, di Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (25/8). (dok. Pemprov DKI Jakarta)
Intinya sih...
  • RSUD ini menjadi yang pertama di-rebranding.
  • RS Royal Batavia mengusung layanan unggulan Penyakit Infeksi Emerging dan Trauma Center.
  • Pembangunan ditargetkan rampung di 2027.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hal apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata RSUD? Jadul? Ketinggalan zaman? Kalau iya, coba deh pikir lagi. Apa jadinya jika kamu berobat di rumah sakit daerah, tapi fasilitasnya standar internasional? 

Sebentar lagi, hal itu bakal jadi kenyataan. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membangun Rumah Sakit (RS) Royal Batavia Cakung, di Jakarta Timur. 

Rumah sakit ini digadang-gadang menjadi RSUD pertama dengan layanan kelas dunia, tapi tetap berciri khas budaya Betawi. Penasaran seperti apa updatenya? Simak poin-poin di bawah ini!

1. RSUD pertama yang di-rebranding

siaranpers_pemprov_dki-20250825121142_uu2f8g_733.jpeg
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI), Pratikno, meresmikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Royal Batavia Cakung, di Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (25/8). (dok. Pemprov DKI Jakarta)

Pembangunan RS Royal Batavia Cakung menjadi tahap awal Pemprov DKI Jakarta melakukan rebranding Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berstandar internasional. Gubernur Pramono menjelaskan, RS Royal Batavia Cakung menjadi RSUD kelas B bertaraf internasional pertama di Jakarta. 

Selain mengedepankan kualitas internasional, bangunan RS tetap mempertahankan identitas budaya Betawi sebagai ikon kota. RS Royal Batavia Cakung menjadi bukti peningkatan kualitas kesehatan bagi warga menuju usia Jakarta ke-500 tahun.

RS Royal Batavia Cakung bakal punya 13 lantai dengan ratusan kamar rawat inap, plus layanan unggulan mulai dari kanker, jantung, sampai stroke. So, warga Jakarta nggak perlu jauh-jauh lagi cari pengobatan ke luar negeri.

"Hari ini, saya bersama Menko PMK, Pratikno, hadir untuk inisiasi pembangunan RS Royal Batavia Cakung. Rumah sakit ini nantinya akan berdiri di atas lahan yang memiliki luas kurang lebih 1,9 hektar, dengan 282 kamar rawat inap. Nanti akan dibangun 13 lantai dan memiliki desain bangunan ala Betawi," ujar Gubernur Pramono.

Dengan luas sekitar 42,28 km, Kecamatan Cakung baru memiliki dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Harapan Jayakarta, rumah sakit swasta kelas C dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Resti Mulia. Sementara di Jakarta Timur, Pemprov DKI memiliki dua RSUD kelas B yakni RSUD Pasar Rebo dan RSUD Budi Asih.

2. Layanan untuk Penyakit Infeksi Emerging dan Trauma Center

siaranpers_pemprov_dki-20250825121143_xvl015_380.jpeg
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI), Pratikno meninjau pelayanan kesehatan. (jakarta.go.id/pusatmedia)

RS Royal Batavia Cakung mengusung konsep layanan unggulan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan Trauma Center serta Center of Excellence secara komprehensif. RS ini nantinya punya laboratorium khusus, dengan kemampuan biomolekuler dan radiodiagnostik lengkap (MRI, CT-scan), yang mengutamakan mutu, keselamatan pasien, dan hospitality.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menjelaskan, angka prevalensi penyakit infeksi menduduki peringkat kedua terbanyak di Jakarta Timur. Jumlahnya mencapai 21.648 kasus di Cakung. Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas juga cukup tinggi, sebesar lebih dari 3.349 kejadian. Angka ini mencapai 44 persen dari total kecelakaan lalu lintas di Jakarta. Data ini menjadi dasar alasan dipilihnya fokus layanan unggulan di RS Royal Batavia Cakung.

Selain layanan unggulan, RS Royal Batavia Cakung akan memberikan layanan prioritas Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, Kesehatan Ibu Anak (KJSU-KIA) maupun non KJSU-KIA, seperti Respirasi-TB, Diabetes, Gastrohepatologi dan Kesehatan Jiwa yang berstrata Madya.

3. Ditargetkan rampung 2027

1000021117.jpeg
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (tengah) meninjau maket rencana pembangunan RS Royal Batavia Cakung. (jakarta.go.id/pusatmedia)

Pembangunan RS Royal Batavia Cakung dimulai dengan berbagai tahapan, dari pembuatan feasibility study, penyusunan dokumen perencanaan dan kajian terhadap layanan unggulan, serta percepatan proses persiapan pembangunan di 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027. 

Gubernur Pramono berharap, proses pembangunan RS Royal Batavia Cakung selesai tepat waktu dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

"Diharapkan selesai (pembangunan RS) paling lama akhir tahun 2027. RS ini akan bertaraf internasional dan baru pertama kali rumah sakit daerah yang dibangun di Jakarta namanya tidak menggunakan istilah RSUD. Ini juga merupakan RS ke-32 yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. Biaya pembangunan ini akan memakan biaya APBD secara year on year," jelasnya.

Sebagai informasi, makna dari penamaan RS Royal Batavia Cakung, yaitu “Royal” merujuk pada keagungan, elegan, terpercaya, dan  kehormatan. Sedangkan, “Batavia” merujuk pada nama Kota Jakarta yang digunakan pada 1621-1942. Dalam konteks layanan kesehatan, nama itu dapat dimaknai layanan kesehatan berkualitas dan penuh penghormatan pada martabat pasien di Jakarta.

Rumah sakit ini dibangun sebagai bagian dari pengembangan Kawasan Superblock Cakung Barat dengan konsep one stop living yang mengintegrasikan hunian, fasilitas olahraga, masjid raya, plaza modern, serta rumah sakit bertaraf internasional.

Menurut Ani, RS Royal Batavia Cakung akan memiliki standar green building dari berbagai aspek, seperti pengolahan, tapak bangunan, energi, hingga standar material.

“Mengusung konsep Zero Runoff (nol limpasan) untuk memaksimalkan resapan air hujan. RS didesain menjadi smart building dengan sistem mechanical, electrical and plumbing yang terintegrasi,” pungkasnya.

Mendengar kabar dibangunnya RS Royal Batavia Cakung, beberapa warga memberikan respon positif. Zainal (45) misalnya, ia mengungkapkan dirinya bangga jika ada rumah sakit daerah berstandar internasional.

“Menurut saya ini langkah maju buat Jakarta. Rumah sakitnya gak cuma modern, tapi juga tetap bawa budaya Betawi. Jadi ada kebanggaan tersendiri buat warga,” katanya.

Lalu, Winarti (37) mengaku makin percaya diri mengunjungi rumah sakit daerah karena pelayanan yang semakin baik. “Punya rumah sakit sekelas ini bikin warga Jakarta jadi lebih percaya diri. Kalau butuh layanan kesehatan serius, sudah ada fasilitas yang memadai di kota sendiri,” katanya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us