Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemuda Muhammadiyah Minta Alumni 212 Stop Politisasi Umat

IDN Times/Akhmad Mustaqim
IDN Times/Akhmad Mustaqim

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Alumni 212 yang membentuk Presidium. Menurutnya aksi 212 silam merupakan bentuk keikhlasan umat Islam untuk membela agamanya. 

Berikut beberapa alasan Dahnil menolak adanya Presidium 212: 

1. Aksi 212 simbol keikhlasan umat Islam

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180130/muh-8be8886fd7a5925f447a04d5c6d76ce1.jpg

Dahnil mengatakan saat aksi 212 lalu, banyak anggota organisasi Muhammadyah yang datang. Sehingga tidak betul kalau dianggap untuk memenangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat itu. 

"Catatan saya jangan mempolitisasi keikhlasan umat, 212 itu sebenarnya simbol dari keikhlasan umat lho. Muhamaddiyah itu banyak lho datang ke Jakarta, mereka enggak ada kaitannya apakah Anies harus menang pada saat itu," kata Dhanil di Kantor PP Muhammadyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).

2. Kepentingan politik bisa memecah umat

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180130/muh1-bed0765acf100755f21d90dac5ff6100.jpg

Selain itu, Dahnil menyatakan adanya Presidum Alumni 212 sudah masuk ranah politik. Hal tersebut akan memecah umat. 

"Mereka datang sakit hati karena ada penistaan terhadap agama itu saja. Nah ketika itu dibelokkan dan menjadi kepentingan politik sekarang melalui alumni-alumni itu, itu salah. Nah itu justru yang membuat umat terpecah," ungkap Dahnil. 

3. Stop politisasi umat lewat pelembagaan 212

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180130/muh2-1ea403b8ea4c449a902555ef9d4326d8.jpg

Muhammadyah meminta upaya mempolitisasi umat lewat kelembagaan 212 dihentikan. Bahkan Dahnil menuturkan Pemuda Muhammadyah dan warga Muhammadyah tidak perlu datang pada acara reuni tersebut. 

"Jadi saran saya stop politisasi keikhlasan umat itu melalui pelembagaan 212 lah segala macem, itu yang kami enggak sepakat," ucap Dahnil.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Akhmad Mustaqim
EditorAkhmad Mustaqim
Follow Us