Polisi Berhasil Eksekusi 2 Pelaku Tragedi Penembakan di California

Hari Rabu sore, 2 Desember 2015 akan menjadi hari yang selalu diingat oleh warga California. Setelah sebelumnya kasus terorisme menimpa Paris, Perancis yang menyebabkan ratusan orang meninggal dan luka-luka akibat penembakan dan pemboman yang membabi buta, kini California menjadi target selanjutnya.


Sejumlah aparat keamanan juga berupaya untuk mengamankan pusat pelayanan tersebut. Beberapa korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dari penuturan sejumlah saksi, para pelaku adalah orang-orang bersenjata yang memakai baju pelindung. Sebelumnya dilaporkan ada 12 orang yang tewas dalam insiden penembakan ini, sebelum akhirnya polisi mengukuhkan jumlah korban yang tewas sebanyak 14 orang.
Kronologi kejadian penembakan.

Seorang saksi dalam peristiwa tersebut menceritakan kronologi kejadian penembakan kepada kepolisian setempat. Dia melihat tiga pelaku datang dengan membawa senjata laras panjang AK-47. Lalu mereka melakukan penembakan membabi buta. Usai melancarkan aksinya tersebut, para pelaku langsung masuk ke SUV hitam dan melaju.
Para pelaku juga ditengarai membuka paket yang mencurigakan yang diletakan di lantai 2 bangunan pusat medis tersebut. Paket tersebut diduga berisi bom yang bisa meledak sewaktu-waktu. Para penjinak bom pun berdatangan untuk menjinakan bom tersebut. Pusat kesehatan penyandang cacat ini disebutkan mempekerjakan lebih dari 670 orang. Mereka memberikan pelayanan kepada lebih dari 30.200 orang.
Polisi Berhasil Tewaskan Dua Pelaku Penembakan

Lantas, polisi berhasil memburu pelaku. Baku tembak pun terjadi antara pelaku dan polisi. Dalam baku tembak yang terjadi di kota Bernardino, California, polisi juga berhasil membunuh dua orang pelaku bersenjata lengkap yang menjadi dalang di balik peristiwa mematikan ini yang terdiri dari satu pria dan satu perempuan. Kedua orang tersebut memiliki senjata senapan serbu dan pistol. Mereka juga mengenakan pakaian ala pertempuran untuk melakukan aksinya.
Polisi masih menyelidiki keterlibatan pelaku dalam jaringan terorisme ISIS atau semacamnya. Badan Investigasi Federal atau FBI masih berupaya semakismal mungkin untuk menyelidiki kasus ini. Polisi juga masih menyelidiki pelaku yang lainnya. Karena menurut saksi mata ada tiga orang bersenjata lengkap yang menyerbu gedung Inland Regional Center tersebut.