Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Penjelasan Garuda Soal Insiden Mendarat Darurat di Sri Lanka

IDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Pesawat Garuda Indonesia rute Banda Aceh-Jeddah tipe Airbus 330 dengan nomor penerbangan GA 972, mendarat darurat di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka. Pesawat mendarat darurat pada Selasa (2/4), pukul 09.00 waktu setempat.

Chief Executive Officer (CEO) Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, mengatakan komponen modul cabin pressure pada pesawat sempat mengalami kendala. Hal itulah yang membuat pesawat diputuskan untuk mendarat darurat.

"Komponen modul cabin pressure controller malfunction, daripada risiko, pilot mendaratkan di Colombo. Asap yang disebut adalah embun yang terjadi dari perbedaan tekanan," jelas I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra kepada IDN Times, Rabu(3/4).

"Kami, Garuda Indonesia, telah memulai campaign Zero Tolerance on Safety sejak 1 Oktober 2018, sehingga sedikit saja sign yang irregular pasti kita stop/return/landed," sambung CEO Garuda Indonesia tersebut.

Hal senada juga dijelaskan oleh Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan. Ia turut memberikan penjelasan atas pengalihan pendaratan penerbangan yang dialami Garuda Indonesia rute Aceh-Jeddah.

1. Pesawat terbang on time

IDN Times/Helmi Shemi

Ikhsan menjelaskan, pesawat dengan nomor penerbangan GA 972 rute Aceh-Jeddah berangkat on time sesuai jadwal pada pukul 20.20 WIB.

"Dalam perjalanan, awak pesawat mendeteksi adanya tekanan kabin yang berkurang (cabin pressure)," ujar Ikhsan dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (3/4).

2. Pesawat didaratkan di Sri Lanka untuk aspek keselamatan

Ilustrasi pesawat terbang. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Ikhsan pun melanjutkan, dengan mempertimbangkan aspek safety dan kenyamanan penumpang, pilot yang bertugas memutuskan untuk mengalihkan pendaratan di bandara terdekat.

"Yakni, Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka, pada pukul 09.00 local time," kata dia.

3. Seluruh penumpang dipastikan selamat

Unsplash.com/Bambi Corro

Sebanyak 338 penumpang dalam pesawat dipastikan selamat. Seluruh penumpang pun kini diinapkan di hotel terdekat.

"Sambil menunggu pesawat pengganti yang telah diberangkatkan dari Denpasar pada pukul 12.30 local time dari Denpasar," jelas Ikhsan.

Kebijakan penggantian pesawat tersebut, menurut Ikhsan dilakukan untuk memastikan aspek safety dan security dalam penerbangan tetap terjaga.

"Garuda Indonesia bersama dengan jajaran terkait juga telah mengirimkan teknisi untuk memastikan pesawat tersebut layak kembali beroperasi," ungkap dia.

4. Garuda Indonesia meminta maaf atas insiden tersebut

news.sky.com

Dalam kesempatan itu, Garuda Indonesia turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh penumpang akibat insiden yang terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Elfida
Axel Joshua Harianja
Elfida
EditorElfida
Follow Us