Pimpinan DPR Minta Kemenkes Cermat Tetapkan Gagal Ginjal Jadi KLB

Jakarta, IDN Times — Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta Kemenkes untuk mempertimbangkan status gagal ginjal akut pada anak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Dasco mengatakan ada syarat-syarat tertentu yang perlu dikaji secara cermat untuk menetapkan sebuah penyakit menjadi KLB atau tidak. Terkait kasus gagal ginjal akut pada anak ini, Kemenkes diminta memperhatikannya dengan cermat.
“Saya tidak mau masuk pada perdebatan soal apakah harus ditetapkan status KLB atau tidak. Untuk itu kami minta kepada Kemenkes agar mempertimbangkan dengan cermat dan seksama dalam menangani kasus tersebut sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Dasco kepada IDN Times, Senin (24/10/2022).
1. Sorot penanganan pemerintah

Dasco juga menyorot ketegasan pemerintah dalam mengatasi kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Ia menilai pemerintah perlu meneliti secara tegas penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Pemerintah pusat juga diminta membuat kebijakan operasional di lapangan dalam penanganan kasus gagal ginjal akut.
“Saya pikir adalah soal ketegasan dan ketepatan pemerintah dalam melakukan penelitian dari kasus gagal ginjal akut ini, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan operasional dilapangan dengan lebih akurat dan tepat sasaran dari hulu ke hilir,” kata Dasco.
2. DPR minta kerjasama semua pihak atasi gagal ginjal akut pada anak

Politikus Gerindra itu menilai penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak bukan hal yang mudah sehingga diperlukan kerjasama dari semua pihak.
“Saya menghimbau kepada semua pihak agar saling mengingatkan dan bekerjasama, setidaknya dengan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu dilingkungan keluarga masing-masing agar terhindar dari kasus tersebut,” ucapnya.
3. Kasus gagal ginjal akut total 245 di Indonesia

Sebagai informasi kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, kasus gagl ginjal pada anak di Indonesia kini telah mencapai total 245 kasus. Sebanyak 141 pasien di antaranya meninggal dunia.
"Benar dan tersebar di 26 provinsi," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril saat dihubungi IDN Times, Senin (24/10/2022).