Pimpinan Khilafatul Muslimin Pernah Terlibat Bom Candi Borobudur 1985

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Khilafatul Muslimin yang baru ditangkap, Abdul Qadir Hasan Baraja, ternyata pernah punya riwayat terlibat aksi terorisme. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpan, mengungkapkan bahwa Abdul Qadir pernah terlibat dua aksi teror.
"Pernah ditahan terkait kasus terorisme pada Januari 1979 dan pengeboman Candi Borobudur pada tahun 1985 serta memiliki kedekatan kelompok radikal," ujar Zulpan, Selasa (7/6/2022).
1. Kelompok Khilafatul Muslimin diebut melawan Pancasila

Zulpan menjelaskan, pihaknya tidak hanya menyidik konvoi yang dilakukan kelompok itu saja, namun juga tindakan Organisasi Masyarakat Khilafatul Muslimin yang bertentangan dengan Pancasila.
Menurutnya, kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila tidak boleh dibiarkan.
"Sehingga Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap Abdul Qadir Hasan Baraja," jelasnya.
2. Abdul Qadir Baraja terancam penjara hingga 20 tahun

Abdul Qadir Hasan Baraja dikenakan dua pasal berbeda. Ia disangka dengan Pasal 59 ayat 4 jo pasal 82 ayat 2 UU RI nomor 16 tahun 2017 tentang Ormas, serta Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau pasal 15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
"Di mana ancaman yang dikenakan terhadap tersangka minimal 5 tahun, maksimal 20 tahun penjara," ujarnya.
3. Abdul Qadir Baraja ditangkap di Lampung

Diketahui, Abdul Qadir Baraja ditangkap kepolisian di Lampung. Sebelumnya, Polisi juga telah menangkap tiga pimpinan cabang Khilafatul Muslimin di Brebes, Jawa Tengah. Aksi penangkapan dilakukan buntut aksi konvoi atas dugaan penyebaran berita bohong dan percobaan makar.
"Tiga orang yang diamankan yaitu GZ selaku pimpinan cabang Jamaah Khilafatul Muslimin, serta DS dan AS yang merupakan pimpinan ranting jemaah Khilafatul Muslimin," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy, dikutip dari ANTARA.
Ia menyebut bahwa jemaah Khilafatul Muslimin membagikan pamflet dan selebaran berupa nasihat atau imbauan untuk mendirikan khilafah kepada masyarakat beberapa waktu lalu dengan cara konvoi.