Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri-BSSN Usut Penyebab Pusat Data Nasional Down, Ada Serangan Siber?

Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit meninjau Pelabuhan Merak (dok. Humas Polri)
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit meninjau Pelabuhan Merak (dok. Humas Polri)
Intinya sih...
  • Polri siap ambil tindakan terhadap peristiwa matinya server PDN yang dikelola Kemkominfo. Polri bekerja sama dengan BSSN untuk melakukan assessment terkait gangguan ini. Pakar keamanan siber menduga gangguan tidak hanya karena alasan teknis, tapi juga serangan siber.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepolisian masih menelusuri penyebab server Pusat Data Nasional (PDN) tiba-tiba mati. Ia tidak mau buru-buru menyimpulkan matinya server PDN yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu lantaran adanya serangan siber. 

"Saya kira terkait dengan hal-hal yang bersifat serangan siber, kami bekerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk melakukan semacam assessment, research. Nanti apabila ditemukan (penyebab), peristiwa pidananya akan diproses oleh pihak kepolisian," ujar Sigit di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2024). 

Meski begitu, Sigit tak menjelaskan detail asesmen yang dilakukan bersama dengan BSSN. Ia hanya menyebut kerja sama dalam menangani serangan di dunia maya terus dijalin antara BSSN dengan Polri. 

"Ini sudah biasa kita melaksanakan joint (kerja sama) dengan teman-teman yang membidangi siber," ujarnya. 

Diketahui, server PDN yang terpusat di Kemkominfo mengalami gangguan selama tiga hari terakhir. Hal itu berdampak salah satunya pada layanan keimigrasian. Alhasil, antrean panjang calon penumpang di bandara internasional terlihat dalam beberapa hari terakhir. Kominfo meminta maaf atas gangguan ini, dan tengah menyelidiki penyebabnya bersama Polri, BSSN, dan kementerian/lembaga terkait. 

1. Pakar duga penyebab gangguan total di PDN karena ada serangan siber

Pakar keamanan siber, Dr. Pratama Persadha. (ANTARA FOTO/Kliwon)
Pakar keamanan siber, Dr. Pratama Persadha. (ANTARA FOTO/Kliwon)

Sementara, pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, menyebut ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan total seperti yang terjadi pada PDN Kemkominfo pada Kamis lalu. Beberapa di antaranya seperti gangguan pasokan listrik, kerusakan server, hingga gangguan koneksi internet seperti serangan siber DDoS atau Ransomware. 

Diketahui, serangan terakhir pernah dialami Bank Syariah Indonesia (BSI). Meskipun manajemen BSI pada 2023 mengklaim dana nasabah tetap aman. 

"Jika memang yang terjadi karena serangan siber maka risiko yang mengancam akan semakin besar. Karena tidak hanya mengganggu layanan tetapi juga bisa menyebabkan bocornya data pribadi," ujar Pratama di dalam keterangan tertulis pada Sabtu (22/6/2024). 

Imigrasi, kata Pratama, juga sudah pernah terkena serangan siber. Akibatnya terjadi kebocoran terhadap 34 juta data paspor. Ia pun mewanti-wanti situasi semakin berbahaya bila peretas bisa mengakses server di PDN.

"Tentu saja kebocoran data yang terjadi tidak hanya akan menimpa Ditjen Imigrasi tetapi juga institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk penyimpanan data masyarakat," katanya. 

2. Bila penyebab PDN mati karena alasan teknis maka bisa dituntaskan dengan cepat

ilustrasi Peretasan (unsplash.com/Mika Baumeister)
ilustrasi Peretasan (unsplash.com/Mika Baumeister)

Lebih lanjut, Pratama menduga kuat peristiwa matinya server PDN bukan disebabkan alasan teknis. Sebab, alasan teknis bisa segera diatasi dengan cepat.

"Masalah pasokan listrik bisa segera diatasi dengan menggunakan catuaan listrik dari gardu lainnya atau menggunakan genset untuk catuan sementara," ujar dia.  

Bila server bermasalah karena putusnya kabel fiber optik, kata Pratama, maka bisa ditanggulangi dengan cepat menggunakan koneksi radio point to point yang memiliki bandwith besar. Proses tersebut, kata dia, juga tak membutuhkan waktu lama untuk proses instalasi. 

"Begitu pula jika terkena serangan siber dengan metode DDoS. Seharusnya waktu penanggulangan yang dibutuhkan juga tidak akan selama itu, karena bisa dengan mudah diselesaikan dengan memanfaatkan perangkat Anti-DDoS, dan bekerja sama dengan ISP (Internet Service Provider) untuk menambah kapasitas bandwith dan membantu mengatasi DDoS dari sisi ISP," kata dia. 

3. BSSN masih lakukan investigasi

ilustrasi pencurian data (pixabay.com/Mohamed_hassan)
ilustrasi pencurian data (pixabay.com/Mohamed_hassan)

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), mereka menyebut masih dalam proses melakukan investigasi terkait insiden ini.

"Investigasi masih terus dilakukan. Update-nya akan disampaikan lebih lanjut," ujar juru bicara BSSN, Ariandi Putra, melalui pesan pendek kepada IDN Times hari ini. 

Di sisi lain, Kemkominfo menyebut belum semua layanan keimigrasian sudah pulih. Begitu pula layanan imigrasi melalui Autogate di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Layanan imigrasi melalui Autogate di Bandara Soekarno-Hatta telah beroperasi secara bertahap. Sedangkan, layanan Autogate di bandara lain masih terus diupayakan pemulihannya," ujar Direktur Jenderal APTIKA Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam keterangan tertulis hari ini. 

Di sisi lain, lantaran PDN belum pulih sepenuhnya, maka proses keimigrasian untuk sementara waktu menggunakan layanan kombinasi dengan verifikasi manual. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us