Prabowo Ngaku Tak Ada Niat Pemerintah Bikin Hidup Rakyat Sulit
- Prabowo ingin memimpin pemerintahan yang bersih dan menjaga kepentingan rakyat Indonesia.
- Tidak ada hari libur bagi pejabat negara, karena pemimpin harus bekerja keras menyejahterakan rakyatnya.
- Prabowo mengapresiasi kerja keras menterinya dalam dua bulan terakhir dan meminta doa restu rakyat untuk bersabar.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak ada niatan dari pemerintahannya untuk membuat hidup masyarakat menjadi sulit. Menurutnya Kabinet Merah Putih berusaha membuat pemerintahan yang bersih.
"Saya bertekad untuk memimpin suatu pemerintah yang bersih, pemerintah yang akan menjaga kepentingan rakyat Indonesia. Tidak ada niat sedikit pun untuk kami mempersulit kehidupan rakyat Indonesia," ujar Prabowo dalam pidatonya di Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 digelar di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
1. Tak ada hari libur bagi pejabat negara
Prabowo menegaskan, tidak ada hari libur bagi pejabat negara. Sebab, para pemimpin harus bekerja keras menyejahterakan rakyatnya.
“Kami tidak pernah merasa bahwa ada hari libur bagi kami, karena kami merasakan bahwa rakyat Indonesia harus mempunyai pemimpin-pemimpin yang bekerja keras. Yang berpikir keras. Yang ingin berbuat yang terbaik,” kata dia.
2. Prabowo apresiasi kerja keras menteri
Prabowo kemudian mengapresiasi kerja keras menterinya. Menurutnya, dua bulan setelah Kabinet Merah putih, ada sejumlah hal positif dikerjakan.
"Tapi, kita lumayan, kita tadi berapa, dua bulan delapan hari, saya lihat lumayan ada di sana sini yang gorang-goreng, sudah biasa. Rakyat mengerti siapa yang ngarang siapa, yang benar," kata Prabowo.
Prabowo kemudian meminta doa restu kepada rakyat Indonesia untuk bersabar. Sebab, pemerintahannya bekerja untuk membuat Indonesia maju.
"Saya juga berdoa kepada Tuhan, 'Ya Tuhan berilah saya kekuatan untuk memberi hasil untuk rakyat secepatnya, tapi saya tidak mau membohongi rakyat'," ujar dia.
3. Respons Prabowo kenaikan PPN 12 persen dikritik
Usai acara, sejumlah jurnalis bertanya kepada Presiden Prabowo mengenai banyaknya kritik terhadap rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada 1 Januari 2025. Prabowo menanggapi santai kritikan tersebut.
"Biasalah, biasa," kata Prabowo.
