Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Terima Telepon Donald Trump, Bahas Apa?

Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto (Youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Prabowo tidak menjelaskan isi perbincangan dengan Trump, namun banyak yang berspekulasi bahwa isu perdagangan dan hubungan bilateral menjadi pokok pembahasan dalam telepon itu.
  • Indonesia tak mau balas kebijakan tarif Trump, pemerintah memilih jalur negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
  • RI harus merespons tarif resiprokal Trump ke AS dalam dua hari ke depan, dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengaku menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Momen Prabowo menerima telepon Donald Trump itu diunggah di akun Instagram pribadinya @prabowo pada Jumat (13/6/2025) dini hari.

Dalam foto yang dibagikan, tampak Prabowo tengah berbincang lewat telepon sambil duduk santai di kediamannya.

"Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,” tulis Prabowo

1. Prabowo tak menjelaskan isi perbincangan

Screenshot_20250612_164511_YouTube.jpg
Presiden Prabowo Subianto. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Meski begitu, Prabowo tak menjelaskan secara rinci apa saja yang dibahas dalam komunikasi dengan Trump.

Unggahan itu menyita perhatian publik, mengingat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat sedang menjadi sorotan, terutama terkait kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan Trump sejak menjabat kembali sebagai Presiden AS.

Selain itu, belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait isi pembicaraan antara kedua kepala negara tersebut. Namun, banyak yang berspekulasi bahwa isu perdagangan dan hubungan bilateral menjadi pokok pembahasan dalam telepon itu.

Kebijakan tarif resiprokal yang diusung Trump memang berdampak signifikan pada perekonomian negara-negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia. Menanggapi situasi tersebut, Prabowo sebelumnya telah mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk melakukan negosiasi dengan pihak AS.

2. Indonesia tak mau balas kebijakan tarif Trump

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Triyan Pangastuti)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Triyan Pangastuti)

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menegaskan tak akan menggunakan kebijakan tarif untuk membalas kebijakan tarif impor resiprokal Presiden Donald Trump.

Pemerintah tak mengambil jalur retaliasi (membalas dengan tarif), dan memilih jalur negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

3. RI harus merespons 2 hari

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah juga harus menyampaikan sikap atas tarif resiprokal Trump ke AS dalam dua hari ke depan.

Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” kata Airlangga, dikutip Senin (7/3/2025).

Airlangga mengatakan, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

Dia memastikan, pemerintah terus melakukan koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga serta menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), U.S. Chamber of Commerce, dan negara mitra lainnya dalam rangka merumuskan langkah strategis yang tepat untuk merespons kebijakan Trump.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us