Prabowo Sebut Ada Pengkhianat Negara yang Jadi Antek Asing

- Pihak asing tidak suka Indonesia bangkit dan kembali jaya.
- Prabowo wakafkan diri untuk rakyat Indonesia.
- Acara pembekalan dihadiri 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat.
Jakarta, IDN Times - Presiden RI, Prabowo Subianto menyindir ada segelintir orang memilih untuk berkhianat terhadap negara dengan menjadi antek asing. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan kepada guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Prabowo sempat bertanya, apakah ada awak media yang bertugas untuk meliput di lokasi. Namun, ia mengaku tak masalah jika pernyataannya diekspos publik. Sebab Prabowo meyakini bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Ini banyak wartawan ya di sini?" ujar Prabowo disambut tawa hadirin yang hadir.
"Pakai kacamata dulu. Enggak apa-apalah banyak wartawan karena saya sekarang bekerja, berpikir, mengambil keputusan hanya untuk kepentingan rakyat saya," ucap dia.
"Ada segelintir orang, saya kira mereka entah sadar atau tidak sadar, ya mereka ya itu sudah jadi antek-antek asing. Enggak apa-apa saya bicara di depan wartawan, saya katakan mereka sadar, mereka antek asing," tegas Prabowo.
1. Pihak asing tidak suka Indonesia bangkit dan kembali jaya

Menurut Prabowo, keberadaan antek asing ini ialah karena tidak senang melihat Indonesia bangkit. Namun ia mengaku optimis Indonesia menjadi negara yang bangkit dan kembali berjaya.
"Saya katakan mereka tidak suka Indonesia bangkit tapi kita yang akan bangkit bersama Indonesia. Biar anjing menggonggong tapi kafila tetap akan terus, kita berada di atas jalan yang benar. Percaya sama saya, kita akan menuju kebangkitan bangsa Indonesia, karena kita akan kuasa kembali kekayaan bangsa Indonesia untuk rakyat Indonesia," tutur dia.
2. Prabowo wakafkan diri untuk rakyat Indonesia

Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini memastikan, jiwa dan raganya sudah diwakafkan untuk kepentingan rakyat. Ia pun meminta kepada jajaran menteri di kabinet, Kapolri, dan Panglima TNI untuk punya pemikiran yang sama.
"Saya kira, saya bersama rekan-rekan saya, menteri-menteri saya, panglima-panglima saya. Saya kira kita sudah wakafkan jiwa dan raga kita untuk rakyat Indonesia. Jadi saudara-saudara selain bekerjanya di banyak bidang dan bidang-bidang kita sudah mulai kelihatan hasilnya. Kita baru bekerja 300 hari sekian tapi kita sudah mulai kelihatan hasilnya," jelas dia.
3. Acara pembekalan dihadiri 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat

Sementara dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut pembekalan ini dihadiri oleh 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat dari seluruh daerah.
"Mereka yang akan jadi ujung tombak strategi bangsa ini memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang memanusiakan," kata dia di lokasi.
Gus Ipul menargetkan sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat rintisan akan didirikan pada tahun 2025 ini. 100 titik Sekolah Rakyat di antaranya sudah mulai beroperasi.
"Insyaallah pada 2025 ini akan berdiri 165 titik Sekolah Rakyat rintisan yang tersebar di seluruh rakyat Indonesia. 100 titik di antaranya sudah beroperasi, dan 65 titik berikutnya akan bersiap pada September," ungkap dia.
"Ini adalah bentuk nyata negara berpihak kepada wong cilik melalui Sekolah Rakyat. Dari Sekolah Rakyat mimpi anak-anak yang semula tak terlihat, kini mulai tumbuh bersemi," imbuh Gus Ipul.