Prabowo: Kemiskinan Terjadi karena Pemimpin Tak Pandai, Kuat, Andal

- Prabowo ingatkan jangan sekali-kali melupakan sejarah.
- Acara pembekalan dihadiri 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat.
- Prabowo targetkan bisa bangun 100 unit sekolah rakyat setiap tahun.
Jakarta, IDN Times - Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, salah satu penyebab kemiskinan ialah karena pemimpin yang tidak pandai dan tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan kepada guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
"Jadi saudara harus mengerti kemiskinan itu terjadi karena pemimpin-pemimpin yang tidak pandai, andal, kuat, tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar. Karena pemimpin tidak pandai, tidak andal, tidak paham bagaimana menjalankan negara dengan sebaik-baiknya maka bangsa asing bisa menguasai nusantara yang begini luas," kata dia.
1. Prabowo ingatkan jangan sekali-kali melupakan sejarah

Prabowo pun mengimbau agar seluruh elemen masyarakat di Indonesia, terutama anak muda, tidak melupakan sejarah perjuangan kemerdekaan. Ia membahas, cita-cita pendiri bangsa Indonesia mendirikan sebuah negara merdeka adalah agar masyarakat bebas dikuasai oleh pihak lain. Menurutnya, penjajahan artinya nasib rakyat dikuasai oleh bangsa lain.
"Mereka menjajah kita karena kita ingin mereka yang hidup sejahtera, mereka mengambil kekayaan kita, mereka mengambil harta kekayaan kita dan mereka memakai kita. Nenek-nenek kita mereka pakai sebagai budak, yang bekerja atas perintah mereka," tegas Prabowo.
"Bisa dikatakan kita menjadi kuli, menjadi hewan tunggangan, kita disuruh bekerja, menjadi sapi perahan. Ini untuk generasi penerus, jangan sekali-kali dilupakan bahwa kita merdeka karena raturan tahun perjuangan fisik, perang, perang, perang," sambungnya.
Prabowo lantas menyinggung, Indonesia selama ratusan tahun diganggu, diinvasi, bahkan diadu domba. Perpecahan inilah yang disebut jadi penyebab masyarakat yang hidup di garis kemiskinan semakin banyak.
"Jangan sekali-kali lupa itu bahwa kita ratusan tahun diganggu, diinvasi, diadu domba. Suku sama suku, agama sama agama, dan akhirnya terjadilah kemiskinan.
2. Acara pembekalan dihadiri 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat

Sementara dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut pembekalan ini dihadiri oleh 2.296 guru dan 155 kepala sekolah rakyat dari seluruh daerah.
"Mereka yang akan jadi ujung tombak strategi bangsa ini memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang memanusiakan," kata dia di lokasi.
Gus Ipul menargetkan sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat rintisan akan didirikan pada tahun 2025 ini. 100 titik Sekolah Rakyat di antaranya sudah mulai beroperasi.
"Insyaallah pada 2025 ini akan berdiri 165 titik Sekolah Rakyat rintisan yang tersebar di seluruh rakyat Indonesia. 100 titik di antaranya sudah beroperasi, dan 65 titik berikutnya akan bersiap pada September," ungkap dia.
"Ini adalah bentuk nyata negara berpihak kepada wong cilik melalui Sekolah Rakyat. Dari Sekolah Rakyat mimpi anak-anak yang semula tak terlihat, kini mulai tumbuh bersemi," imbuh Gus Ipul.
3. Prabowo targetkan bisa bangun 100 unit sekolah rakyat setiap tahun

Sebelumnya, Prabowo menyebut hingga saat ini pemerintah telah membangun 100 Sekolah Rakyat. Dia menargetkan jumlah tersebut akan terus bertambah setiap tahun dengan kelipatan 100 unit ke depan.
“Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat. Kita harapkan tahun depan akan menjadi 200, tahun selanjutnya menjadi 300, dan seterusnya,” kata Prabowo dalam pidato tahunan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).
Kepala Negara ke-8 RI itu menegaskan, Sekolah Rakyat ini diperuntukkan untuk masyarakat dari desil 1 dan desil 2 dengan penghasilan yang sangat rendah. Dalam skema Sekolah Rakyat, pemerintah bakal memberdayakan dan memasukkan anak dari desil 1 dan desil 2 ke asrama guna memutus rantai kemiskinan.
"Mereka kita asramakan, mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik, ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yang miskin, kalau orang tua miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang telah kita upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang,” tutur Prabowo.