Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prajurit TNI dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jembatan Gantung di Aceh

Banjir Sumatra, jembatan gantung
Prajurit Kodam Iskandar Muda dan warga saling bergotong royong untuk memperbaiki jembatan gantung di Aceh Tenggara. (Dokumentasi TNI AD)
Intinya sih...
  • Hunian sementara bagi warga Aceh ditargetkan rampung sebelum Ramadan 2026
  • Pembangunan huntara terus dilakukan di beberapa wilayah, seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Upaya pemulihan pascabencana di Aceh terus dilakukan secara bertahap. Salah satunya dengan membangun kembali jembatan gantung yang sempat terputus di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara. Perbaikan dilakukan secara gotong royong oleh warga dengan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Posramil Darul Hasanah jajaran Kodim 0108/Aceh Tenggara, Korem 011 Liliwangsa, dan Kodam Iskandar Muda (IM).

"Ini merupakan upaya membuka kembali akses vital penghubung antar desa yang sebelumnya terputus,"ujar Komandan Posramil Darul Hasanah, Peltu Dedi Cahyadi, dikutip Rabu (24/12/2025).

Apalagi jembatan gantung itu menjadi satu-satunya akses utama warga untuk beraktivitas, termasuk anak-anak menuju ke sekolah serta masyarakat yang mengangkut hasil kebun. Fokus perbaikan jembatan dilakukan pada penggantian papan lintasan yang rusak serta penguatan tali baja penahan demi meningkatkan keamanan dan keselamatan warga.

"Ini merupakan komitmen dari TNI AD untuk terus hadir membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan, sekaligus kemanunggalan TNI dengan rakyat di wilayah Kabupaten Aceh," kata dia.

1. Hunian sementara bagi warga Aceh ditargetkan rampung sebelum Ramadan

Potret udara Pesantren Darul Mukhlisin, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Potret udara Pesantren Darul Mukhlisin, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pemerintah juga sudah mulai membangun hunian sementara di Aceh. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembangunan hunian sementara rampung sebelum Ramadan 2026. Sambil menunggu hunian sementara rampung dibangun, BNPB dan sejumlah elemen tengah membangun pengungsian terpadu di sejumlah titik.

“Pembangunan huntara terus dilakukan. Pengungsian terpadu akan dibangun di beberapa wilayah, seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah yang dilengkapi layanan kesehatan, psikososial, serta dapur umum. Huntara ditargetkan selesai sebelum pertengahan Februari atau sebelum awal Ramadan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Hunian sementara dan hunian tetap bagi korban terdampak, kata Abdul, dilakukan di lima kabupaten atau kota, yaitu Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Pidie.

2. Personel TNI dan Polri bekerja 20 jam per hari untuk memulihkan daerah bencana

TNI AD, Banjir Sumatra
Prajurit Kodam Iskandar Muda bergotong royong bersihkan pesantren Darul Mukhlisin, Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang. (Dokumentasi TNI AD)

Abdul mengatakan, juga menambahkan wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor terus dibersihkan oleh personel dari berbagai elemen. Termasuk dengan mengerahkan alat-alat berat secara maksimal.

"Bahkan, di beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja 18 hingga 20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat," kata Abdul.

Dia memastikan, warga terdampak bencana terus mendapatkan dukungan, baik berupa bantuan makanan maupun kebutuhan lainnya.

3. Lebih dari 450 ribu warga Aceh masih tinggal di tenda pengungsi

Prabowo tinjau lokasi huntara
Presiden Prabowo Subianto tinjau lokasi huntara pada Kamis (18/12/25). (Dok. Sekretariat Presiden)

BNPB juga mencatat hingga Selasa masih ada 473.288 jiwa yang mengungsi di Aceh.

“Kebutuhan makanan dan logistik lainnya terus kami dukung sehingga saudara-saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian maupun yang telah kembali ke rumah atau sementara tinggal di rumah kerabat, tetap mendapatkan dukungan kebutuhan pangan dan sandang," kata Abdul.

Dia mengatakan, sebanyak 100 ton bantuan logistik setiap hari dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. BNPB mencatat hingga Senin (22/12/2025), jumlah bantuan yang tersalurkan untuk warga terdampak bencana mencapai 1.266 ton.

“Sekitar 100 ton masih menjadi buffer stock. Antusiasme dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas dukungan donasi yang diberikan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Potret Warga Tapteng di Pengungsian, Rayakan Natal Bersama TNI

25 Des 2025, 18:46 WIBNews