Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Mayjen Kunto Arief Wibowo, Pangkogabwilhan Pertama dari TNI AD

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. (Dokumentasi Istimewa)
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. (Dokumentasi Istimewa)
Intinya sih...
  • Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dipercaya menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I
  • Kunto adalah prajurit TNI Angkatan Darat pertama yang menduduki posisi Pangkogabwilhan I, biasanya diisi oleh prajurit TNI Angkatan Laut
  • Kunto memiliki rekam jejak karier militer yang cemerlang sebelumnya, namun sempat mengalami penurunan karier karena tulisannya terkait netralitas TNI di Pemilu 2024
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Di antara ratusan perwira tinggi yang dimutasi pada 6 Desember 2024, terdapat Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo yang dipercaya menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Kunto menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pertama yang dipercaya menjadi Pangkogabwilhan I.

Biasanya posisi itu diisi oleh prajurit dari TNI Angkatan Laut (AL). Sebab, salah satu area yang menjadi tanggung jawabnya adalah perairan Laut Natuna Utara. 

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengatakan, penempatan jabatan di lingkungan TNI, termasuk Pangkogabwilhan I, dilakukan berdasarkan mekanisme internal yang mempertimbangkan kebutuhan organisasi, pengalaman, serta kompetensi perwira yang bersangkutan.

Selain itu, menurutnya, penunjukan Mayjen Kunto sebagai Pangkogabwilhan I adalah bagian dari upaya TNI untuk memberikan penyegaran di struktur kepemimpinan.

"Sekaligus memastikan sinergi yang optimal di lingkup tugas Kogabwilhan I," kata Hariyanto, Senin (16/12/2024). 

Ia mengatakan, jabatan di struktural lingkungan TNI bisa dijabat oleh perwira dari semua matra baik AD, AL, dan AU. "Ini menunjukkan fleksibilitas dan profesionalisme TNI untuk mendukung pelaksanaan tugas pertahanan negara," tutur dia. 

Bagaimana rekam jejak Mayjen Kunto di dunia militer?

1. Profil Mayjen Kunto, lulusan Akmil tahun 1992

Mayjen TNI Arief Kunto Wibowo. (Instagram Kodam Siliwangi)
Mayjen TNI Arief Kunto Wibowo. (Instagram Kodam Siliwangi)

Mayjen Kunto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 Maret 1971. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan infanteri. 

Ayahnya adalah Try Sutrisno, Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI periode 1993–1998. Try Sutrisno juga merupakan purnawirawan TNI yang pernah menjadi Panglima ABRI di era Presiden Suharto. 

Lulus Akmil, Kunto memulai karier sebagai prajurit, menjadi Komandan Peleton (Danton) Yonif Linud 502/Ujwala Yudha, dan Danton Yonif Linud 412/Bharata Eka Sakti.

Selanjutnya ia menjadi Kasi-2/Ops Korem 083/Baladhika Jaya (2007-2008), Komandan Batalion Infanteri (Danyonif) 500/Raider (2008-2009), dan Dansatdik Sussarcab Pusdikif Pussenif (2009-2010).

Karier Kunto makin cemerlang setelah diangkat menjadi Danrem 044/Garuda Dempo (2016-2018), Danpuslatpur Kodiklatad (2018-2019), Danrem 032/Wirabaja (2019-2020), dan Kasdam III Siliwangi (2020).

Kunto lalu dipercaya menjadi Pangivid 3/Kostrad (2021) dan Pangdam III/Siliwangi (2020-2021). Saat menjadi Pangdam Siliwangi inilah karier Kunto malah menyusut. 

2. Penyebab karier sempat mandek

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo ketika masih menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi. (ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi)
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo ketika masih menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi. (ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi)

Menurut analis militer, Slamet Ginting, karier Mayjen Kunto sempat mandek karena Jokowi diduga membaca tulisan Kunto agar prajurit TNI netral di Pemilu 2024. Di dalam tulisan itu, kata Slamet, Kunto mengingatkan TNI memiliki sikap ksatria apabila menemukan kejanggalan atau kecurangan dalam Pemilu maka TNI harus bersikap.

"Karena kalau tidak bersikap, TNI dianggap masuk dalam wilayah politik praktis. Jadi hal yang diingatkan Kunto itu bagus dan itu disambut baik para ilmuwan, pengamat," ujar Slamet pada hari ini. 

Namun gara-gara tulisan itu, Kunto yang saat itu menjadi Pangdam Siliwangi malah dibuang menjadi Wakil Komandan Kodiklatad. 

3. Memiliki harta Rp1,2 miliar

Ilustrasi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (IDN Times/Aryodamar)
Ilustrasi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (IDN Times/Aryodamar)

Mayjen Kunto melaporkan memiliki harta senilai Rp1,2 miliar. Pelaporan harta kekayaan ini disampaikan pada 31 Desember 2023 lalu. 

Kunto memiliki aset dalam bentuk tanah di dua lokasi yakni Jakarta Timur dan Tangerang. Ketiga aset itu merupakan hibah tanpa akta.

Ia juga memiliki tanah dan bangunan hasil usaha sendiri senilai Rp300 juta. Total aset berupa tanah dan bangunan mencapai Rp550 juta. 

Kunto juga memiliki sejumlah kendaraan. Ia tercatat memiliki tiga mobil dan dua motor. Total aset berupa kendaraan itu mencapai Rp545 juta. 

Sedangkan, aset lain berupa kas dan setara kas mencapai Rp200 juta. Mayjen Kunto melaporkan tak memiliki utang. Sehingga, total aset yang dimiliki mencapai Rp1,29 miliar. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us