- Pada tahun 2016, Nadiem Makarim menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012. Penghargaan Asian of the Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.
- Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17.
- Nadiem Makarim masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018. "The Bloomberg 50" berisi sosok-sosok ternama dalam bidang bisnis, hiburan, keuangan, politik, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Pada Mei 2019, Nadiem Makarim menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia.
- Pada tahun 2019, Gojek kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.
Profil Nadiem Makarim, Eks Mendikbudristek Jadi Tersangka Korupsi Chromebook

- Nadiem Makarim lulusan Harvard Business School, lahir di Singapura pada 4 Juli 1984, dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
- Nadiem pernah menjadi Co-Founder Zalora sebelum mendirikan Gojek yang kini telah menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia dengan valuasi mencapai US$10 miliar.
- Pada Desember 2021, Nadiem Makarim mendapat kewenangan penuh untuk memperkuat pendidikan dan kebudayaan di Indonesia ke arah riset dan teknologi setelah Kemendikbud dilebur menjadi satu dengan Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus korupsi Chromebook.
Nadiem Makarim adalah sosok yang dahulu dikenal akan terobosannya membangun usaha bernama Gojek. Ya, hal itu dilakukan lewat aplikasi ojek online buatannya yang belakangan menjadi salah satu solusi transportasi penduduk ibu kota.
Ketika itu, Nadiem Makarim rela meninggalkan pekerjaan lamanya yang sudah nyaman demi membangun usahanya bernama Gojek itu.
Kini Nadiem menjadi tersangka usai tiga kali diperiksa Kejaksaan Agung. Dalam korupsi chromebook ini, Kejagung sebelumnya telah menetapkan empat tersangka. Mereka adalah staf khusus (stafsus) eks Mendikbud Nadiem Makarim, Jurist Tan, Konsultan Perorangan pada Kemendikbud, Ibrahim Arief, Direktur SMP (2020-2021) Mulyatsyah dan Direktur SD (2020-2021) Sri Wahyuningsih.
Sebagian dari Anda tentu penasaran dengan sepak terjang karir dan profil Nadiem Makarim ini bukan? Berikut redaksi IDN Times rangkum secara detail.
1. Nadiem Makarim ternyata lulusan Harvard Business School

Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Kini ia berusia 38 tahun. Nadiem Makarim merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Setelah lulus dari jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, ia melanjutkan SMA di Singapura.
Pada tahun 2002, Nadiem Makarim mengambil jurusan Hubungan International di Universitas Brown, Amerika Serikat. Setelah memperoleh gelar sarjananya di tahun 2006, tiga tahun kemudian ia pun mengambil S2 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Harvard Business School, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
2. Dia juga pernah menjadi Co-Founder Zalora

Nadiem Makarim memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company pada 2006 hingga 2009. Lalu ia menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011. Hingga pada 2012, Nadiem Makarim memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun perusahaan startup sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu hanya memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver.
Sembari mengembangkan Gojek, ia juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku pada tahun 2013. Seiring berjalannya waktu, Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat platform pembayaran digital Gojek, GoPay.
Nadiem Makarim mendirikan Gojek pada 2010 dan kini sudah menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia, dengan valuasi mencapai US$10 miliar.
Gojek pertama kali berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang, dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, hingga logistik.
Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.
3. Mengundurkan diri sebagai direktur Gojek untuk menjadi Mendikbudristek

Pada 22 Oktober 2019, Nadiem Makarim secara resmi menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke istana negara.
Lalu keesokan harinya, 23 Oktober 2019, Jokowi resmi mengumumkan kabinet menterinya dengan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menjadikannya menteri termuda di dalam kabinet itu.
Lalu pada Desember 2021, Kemendikbud dilebur menjadi satu dengan Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek), sehingga Nadiem Makarim mendapat kewenangan penuh untuk memperkuat pendidikan dan kebudayaan di Indonesia ke arah riset dan teknologi.
4. Salah satu terobosannya adalah Kampus Merdeka

Saat pandemi COVID-19 menyebar, pada Agustus 2020, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan kuota internet gratis, guna membantu siswa, mahasiswa, guru, dan dosen untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Siswa akan mendapat kuota internet gratis sebesar 35 GB, sementara guru menerima 42 GB. Para mahasiswa dan dosen pun juga mendapatkan kuota internet sebesar 50 GB per bulannya.
Tak hanya kuota gratis, Nadiem Makarim juga resmi menghapus Ujian Nasional (UN) pada Februari 2021. Pertimbangan penghapusan UN dan ujian kesetaraan itu, terkait kondisi penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang diteken Nadiem Makarim pada 1 Februari 2021.
Selain dua hal tersebut, Kemendikbudristek juga mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar untuk lingkup perguruan tinggi dengan tajuk “Kampus Merdeka”. Dana BOS, Program Praktisi Mengajar, hingga berjanji memperjuangkan nasib guru honorer, ia lakukan saat ini dalam menjadi Mendikbudristek.
5. Penghargaan Nadiem Makarim

Berikut beberapa penghargaan yang pernah dicapai oleh Nadiem Makarim: