Profil Pemuda Pancasila, Ormas yang Lahir dari Petinggi Militer

- Pemuda Pancasila (PP) adalah ormas terbesar di Indonesia, beranggotakan politikus, pebisnis, dan masyarakat kelas bawah. Didirikan pada 28 Oktober 1959 oleh IKPI, bagian dari sayap politik petinggi militer seperti A. Yani dan A.H Nasution. Pada Mubes VII 2001, PP menjadi ormas dengan 7 juta anggota, fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan dan memiliki semboyan "Surut Kita Berpantang".
Jakarta, IDN Times - Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) merupakan salah satu kelompok masyarakat terbesar di Indonesia. Kelompok pimpinan Japto Soerjosoemarno ini beranggotakan berbagai lapisan masyarakat.
Anggotanya terdiri dari politikus, pebisnis, hingga masyarakat kelas bawah. Selama berdiri, ormas Pemuda Pancasila tak lepas dari sejumlah kontroversi dan sorotan publik.
Berikut profil ormas Pemuda Pancasila.
1. Pemuda Pancasila dideklarasikan pada Oktober 1959

Dilansir dari situs resminya, berdirinya Pemuda Pancasila bermula dari deklarasi Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IKPI) pada 28 Oktober 1959 di Jakarta. IPKI bagian dari sayap politik dari sejumlah petinggi militer kala itu.
Tokoh-tokoh militer yang tergabung dalam IPKI antara lain, A. Yani, A.H Nasution, Gatot Subroto, dan sejumlah petinggi lainnya.
2. Pemuda Pancasila diklaim punya 7 juta anggota

Pemuda Pancasila dalam Mubes VII 2001 di Wisma Kinasih Bogor, berganti menjadi ormas yang sebelumnya sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP). Anggota Pemuda Pancasila diklaim berjumlah 7 juta.
Pemuda Pancasila dijelaskan memiliki pergerakan ke arah kegiatan sosial kemasyarakatan hingga tingkat dasar.
3. Semboyan Pemuda Pancasila

Pemuda Pancasila juga memiliki semboyan "Surut Kita Berpantang”. Maknanya, Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan perubahan zaman, politik, sistem pemerintahan, dan sejumlah hal.
Pemuda Pancasila juga memiliki ikrar berikut ini:
1. Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia
2. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
3. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4. Berideologi satu, Ideologi Pancasila.